Bagus menjadi yang tercepat pada seleksi nasional pertama yang digelar Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) di kawasan Pulo Mas, Selasa (5/6/2018).
Seleksi tersebut diikuti enam pebalap putra dan putri yakni Rio Akbar, Toni Syarifudin, Firmansyah, I Gusti Bagus Saputra, Wiji Lestari, dan Elga Kharisma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya habis dari Asian BMX Championships di Thailand kemarin sudah sakit diare. Semalam sudah minum obat dan vitamin sampai 10 butir. Tadi sih tidak terasa, nah pas kedua sudah mulai dan recovery. Tapi terakhir tidak kuat sampai muntah dan keram," kata Bagus.
Nasib Bagus untuk bisa tampil di tim inti Asian Games 2018 masih akan ditentukan lewat dua tes berikutnya. Pertama Yanyang BMX Internasional pada 17 Juni dan tes terakhir di Jakarta pada 21 Juni.
"Saya inginnya yang terbaik karena dari dulu impiannya memang ingin tampil di Asian Games dan buat sejarah baru di nomor bmx," ujar Bagus.
"Apalagi kita tuan rumah sudah mencoba duluan lintasan. Sementara negara lain ingin mencoba tetapi alasan kita sirkuit ini belum bisa dibuka," ucapnya.
Peraih medali emas SEA Games 2017 Malaysia itu juga mengaku dirinya telah mulai beradaptasi dengan kondisi venue bmx di Asian Games 2018.
"Sudah lumayanlah (feel-nya) sekitar 80 persen. Tapi nanti tinggal dilihat lagi cara mainnya negara-negara luar seperti apa. Nanti dilihat teknik yang benar-benar melawan dia dan berharap medali lah untuk Indonesia," ujarnya.
Menyoal persaingan negara-negara Asia, Bagus memprediksi Jepang bakal kompetitif dengan Indonesia. "Kalau dari segi permainan dan pertandingan masih 50:50 dengan Jepang. Tapi sekarang kami berpikir kita sama semua."
(mcy/krs)