Simulasi dilakukan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, pada Selasa (5/6/2018), sejak pukul 11.00 - 21.00 WIB. Selain Direktur Arrival & Departure INAPGOC Andrianto Soedjarwo, simulasi juga dihadiri perwakilan dari PT Angkasa Pura II, Direktorat Bea dan Cukai RI, Kepolisian Resort Bandara, Dirjen Keimigrasian RI dan Otoritas Bandara Soekarno-Hatta.
Mereka melakukan simulasi dimulai dengan pengarahan di kantor otoritas bandara dan juga pengelola Angkasa Pura II di kawasan perkantoran Bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Simulasi ini juga jadi pantauan kesiapan ajang Test Event yang akan digelar 24 Juni mendatang yang menggunakan terminal 2 dan 3. Kami cek semua jalur kedatangan di Bandara Soetta serta memastikan alat-alat penunjang difabel yang akan digunakan atlet," kata Andrianto, usai simulasi.
Bukan hanya kesiapan dalam menerima kedatangan para atlet yang akan bertanding, momen tersebut juga sebagai pemantapan Asian Para Games yang akan menggelar test event 25 Juni sampai 3 Juli.
Dijelaskan Andrianto, akan ada perbedaan terminal kedatangan para atlet. Sebab, penerbangan internasional sampai saat ini belum terpusat di terminal 3.
"Kalau test event, ini pasti akan terbagi di dua terminal kedatangan ataupun keberangkatan. Kami sudah lihat pasti akan ada penambahan dan perbaikan fasilitas yang kurang," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandara Wilayah I Soekarno Hatta, Bagus Sunjoyo, memastikan bahwa akan ada jalur khusus yang disiapkan selama test event maupun games times.
"Nanti diperkirakan ada 3 ribu sampai 4 ribu atlet Asian Para Games nantinya akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, dan tersedia jalur khusus yang akan diakomodir segala kebutuhan mereka termasuk pengangkutan barang dan peralatan untuk bertanding," ujar Bagus.
(mcy/cas)