Yaspi Boby dkk. berhasil menjadi yang tercepat di uji coba terakhirnya di Korea Open, 16-17 Juni, di Yecheon, Korea Selatan. Mereka mengungguli wakil tuan rumah usai membukukan waktu 39,76 detik.
Jika melihat dari waktu yang mereka torehkan tak lebih baik dari catatan waktu terbaik mereka yaitu 39,05 detik. Apalagi, jika membandingkan dengan Asian Games empat tahun lalu. Catatan waktu peraih medali emas 37,99 detik dari China, yang sekaligus rekor Asia dan game record. Sedangkan peraih perak, timnas Jepang, membukukan catatan 38,49 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih tim estafet Eni Nuraini menyebut kecepatan, kekuatan, dan peralihan tongkat masih menjadi fokus latihan mereka usai uji coba kemarin.
"Dengan komposisi pelari seperti kemarin (tanpa Lalu Muhammad Zohri) tentu hasil ini cukup baik. Tapi tetap ada evaluasi dan perlu dipertajam lagi," kata Eni kepada detikSport, Rabu (20/6/2018).
"Sebenarnya semua jadi prioritas saat ini seperti kecepatan, kekuatan, dan peralihan tongkat. Tapi yang paling penting peralihan tongkat dan perbaikan waktu masing-masing pelari," ujarnya menambahkan.
Tim estafet memang harus gerak cepat untuk memaksimalkan waktu yang tersisa. Apalagi waktu untuk adaptasi venue pertandingan sangat terbatas.
"SUGBK saat ini masih digunakan untuk persiapan pembukaan Asian Games. Jadi kami menunggu itu selesai baru dapat uji coba lagi," Eni menjelaskan.
"Sebenarnya tidak berpengaruh karena lintasan lari estafet sama saja. Kami juga pernah latihan di sana (SUGBK) sebelum test event. Selain itu, kami banyak latihan di Cibinong yang hampir mirip di SUGBK. Jadi tidak masalah," dia menjelaskan.
"Mudah-mudahan selesai pembukaan kami punya waktu walau sedikit. Yang penting langsung dan jangan lama prosesnya," dia mengharapkan.
(mcy/fem)