.webp)
Ketut menjadi salah satu dari 9 atlet putra pelatnas yang mengikuti tes terakhir pada Kamis (28/6/2018) sebelum penetapan tim inti Asian Games. Saat ini ada delapan lifter yang masuk pelatnas di empat kelas, yaitu 56 kg, 77 kg, 62 kg, dan 69 kg.
Ketut yang turun di nomor 77 kg mengawali angkatan snatch pertama 145 kg dengan keberhasilan. Di angkatan kedua, Ketut berupaya untuk mengangkat 154 kg, namun gagal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di angkatan ketiga, Ketut kembali berusaha dan berhasil. Hal ini memecahkan rekor nasional milik Sandow Nasution di Olimpiade Beijing 2008 dengan angkatan snatch terbaik 153 kg.
Sebelumnya, di tes kelima yang berlangsung pada 11 Mei, lifter asal Bali ini telah sukses mengangkat beban 153 kg.
Manajer tim angkat besi, Dirdja Wihardja, memberi acungan jempol untuk prestasi Ketut. Menurut Dirdja, perfoma ini harus terus dipertahankan sampai Asian Games 2018 nanti.
"Ya mulai ada secercah harapan lah. Semoga di Asian Games bisa lebih lagi," ucap Dirdja.
"Masih ada 50 hari lagi. Kami akan terus evaluasi dan memperbaiki kekurangannya," katanya.
Rekornas juga diciptakan oleh lifter putri Sri Wahyuni di kelas 48 kg. Rekornas clean and jerk dan total angkatan milik lifter Lisa Rumbewas di Asian Games Busan 2002 berhasil dipecahkan Sri Wahyuni pada seleksi terakhir angkat besi.
Angkatan clean and jerk Yuni mencapai 112 kg, sementara total angkatannya adalah 198 kg. Catatan ini melampaui rekor milik Lisa, yaitu 110 kg untuk clean and jerk, sementara total angkatannya mencapai 195 kg. Lisa sendiri merebut perunggu di Asian Games Busan 2002.
Di nomor +75 kg, Nurul Akmal juga berhasil memecahkan rekor atas namanya sendiri dengan angkatan clean and jerk 135 kg. Sebelumnya, atlet asal Aceh ini punya angkatan terbaik 133 kg.
Total angkatan Nurul juga berhasil memecahkan rekor Riska Anjani Yasin yang sudah enam tahun tertahan pada Pekan Olahraga Nasional 2012 Pekanbaru. Nurul berhasil mengangkat total angkatan 245 kg, melewati rekor sebelumnya 242 kg.
(mcy/mfi)
