Lalu sedang jadi buah bibir setelah mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi juara dunia junior nomor lari 100 meter. Di balik itu, ada masanya ia pernah lebih mementingkan olahraga lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kemudian memilih atletik karena termotivasi dengan senior saya, Sudirman Hadi (Olimpian 2016 di Rio de Janeiro, Brasil)," tuturnya melanjutkan.
"Sebenarnya sudah enggak (ingin jadi pemain sepakbola) karena di kampung saya sepakbola tak berkembang sama sekali. Mungkin tak ada pengurus dan pelatihnya juga," ujarnya.
Di dunia atletik pemuda kelahiran Lombok, NTB pada 18 tahun lalu itu sudah menorehkan sejumlah prestasi. Sebut saja di Kejuaraan Nasional Antar PPLP pada November 2017, emas di Kejuaraan Asia Atletik Junior 2018, dan kini di kejuaraan dunia atletik junior.
"Semenjak juara dunia adalah hal yang luar biasa bagi saya. Saya bersyukur sekali. Semoga bisa menjadi motivasi untuk atlet lain. Mungkin semua berjasa: pelatih yang mendidik saya, dan semua yang mengurus saya dan memberangkatkan ke kejuaraan ini," katanya.
(mcy/krs)