Lalu, yang baru saja meraih juara dunia lari 100 meter U-20, menjadi salah satu atlet dalam skuat atletik ke Asian Games 2018. Oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Lalu didaftarkan untuk turun di nomor lari estafet 4x100 meter dan lari 100 meter.
Kendati didaftarkan di dua nomor itu, pemuda Nusa Tenggara Barat (NTB) itu diprioritaskan untuk tampil pada nomor estafet. Nah, untuk lari 100 meter, PASI memiliki pelari senior, Yaspi Boby. Dengan 10,18 detik, Lalu memiliki catatan waktu lebih sip ketimbang Yaspi (10,36 detik).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suryo, mantan atlet atletik yang masih memegang predikat manusia tercepat Asia Tenggara, berharap polemik itu disudahi. Dia meminta agar Komisi X, Kemenpora, dan PB PASI duduk satu meja untuk mendapatkan kesepakatan.
"By data, saat ini, dengan catatan waktunya, Lalu adalah pelari tercepat Indonesia. Tapi, jika dilihat dari sisi lain, yakni usia biologis Lalu, yang masih 18 tahun dan umur latihan, dia masih muda," kata Suryo mengawali perbincangan dengan detikSport.
"Memang ada beberapa sudut pandang. Mereka berpendapat, mereka pun pasti memiliki alasannya. Tapi, ayolah demi kebersamaan semua dan integritas, sebaiknya dibicarakan bersama antara ketiga belah pihak itu. Jangan terpecah sebab Asian Games sudah makin dekat," dia menambahkan.
"Ayolah dicari jalan yang terbaik, demi kebersamaan semua. Dicari. win win solution melihat sisi atlet dan peluang," dia menegaskan.