Angkat beban hingga ratusan kilogram setiap hari, membuat Eko rawan cedera. Eko pernah dibelit cedera hamstring, lutut kanan, dan tulang kering retak.
Lifter 29 tahun asal Lampung itu sempat risau dengan cedera yang membekapnya. Selama masih terdaftar sebagai atlet pelatnas, Eko memang mendapatkan jaminan perawatan gratis di salah satu rumah sakit sebagai fasilitas dari PB PABBSI. Tapi, tidak ada garansi setelah dia pensiun nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam prosesnya, Eko bisa sedikit lega. Dia digandeng sebuah perusahaan asuransi.
"Atlet-atlet yang dulu banyak yang curhat masa tua diabaikan. Sekarang atlet bisa merasa lebih aman setelah diajak kerja sama. Ayo yang prestasi!," kata Eko dalam wawancara One on One di detikSport.
"Asuransi untuk atlet penting, sebab kami menjalani latihan berat, risiko bekas bahu yang dipaksa latihan berat saat tua nanti siapa tahu ada efeknya. Juga efek jangka panjanng vitamin, suplemen yang enggak cocok nantinya. Kalau ada asuransi kan sudah ke-cover, ada yang bantu," ujar Eko.
"Nominal beda-beda enggak masalah, ada aturannya sesuai level. Lagipula, selagi dana itu enggak diambil kan bisa berkembang juga, di sisi lain sakit ada yang cover, dengan asuransi kita tinggal kasih kartu itu mereka yang koneksi. Untuk mantan atlet yang berprestasi diprioritaskan, ke VIP, buat pembayaran pakai asuransi lebih gampang enggak rumit, meskipun pemerintah sudah siapkan BPJS. Agar kami bisa latihan lebih tenang," ujar lifter yang akan turun di kelas 62 kg pada Asian Games 2018 tersebut.
Baca juga: Pawai Obor Asian Games di Sumatera Utara |
(fem/fem)