Eko Yuli: Saya Dibiayai Rakyat, Saya Harus Bayar dengan Medali

Eko Yuli: Saya Dibiayai Rakyat, Saya Harus Bayar dengan Medali

Mercy Raya - Sport
Rabu, 01 Agu 2018 18:50 WIB
Foto: Agung Pambudhy/detikSport
Jakarta - Eko Yuli Irawan tak hanya menganggap keluarga sebagai motivasi terbesar meraih medali di tiap turnamen. Dia juga ingin membayar lunas fasilitas yang diterima dari negara.

Eko, 29 tahun, sudah bergabung dengan pelatnas saat masih pada kategori remaja. Saat itu, Eko berusia 16 tahun.

Waktu itu, Eko bersaing memperebutkan tempat utama dengan lifter senior ke Asian Games 2006 Doha. Lifter asal Lampung itu lolos skuat utama dan terbang ke Doha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko bilang dia bisa lolos ke skuat utama pelatnas Asian Games di usia remaja demi orang tua. Dia ingin membantu menjaga dapur keluarga di Lampung tetap menyala.

"Saya cuma berpikir bisa dapat uang saku untuk membantu keluarga. Saya ingat betul pelatih di sasana (di Lampung) bilang lalau bisa masuk pelatnas maka akan ada uang saku," ujar Eko dalam wawancara One on One.

Lolos ke Asian Games, Eko belum bisa berbuat banyak. Dia finis di peringkat keenam.




Tapi, sejak itu Eko bisa membaca persaingan di tingkat senior. Eko juga bisa membantu kedua orang tuanya di Lampung lewat uang saku yang didapatkan jika mampu konsisten berada di pelatnas.

Seiring dengan kian terbukanya keran uang saku, yang berimbas kepada keamanan dapur di rumah, Eko menyadari harus membayar nominal yang diterima dengan keringatnya. Uang saku itu bisa berhenti jika dia loyo.

"Kalau gagal di turnamen, saya enggak merasa ngedrop. Tapi, malu. Kami, atlet, sudah diberangkatkan ke turnamen itu kan diharapkan untuk bisa meraih medali, mendapatkan gelar juara," kata Eko dalam wawancara One on One dengan detikSport.

"Kami pergi dengan uang Kemenpora, uang negara, yang artinya itu uang masyarakat. Karena itu uang masyarakat maka menjadi tanggung jawab kami, itu pemikiran saya ya, untuk meraih medali," dia menambahkan.

"Kalau pulang enggak bawa rasanya gimana ya? Sepertinya kok enggak bertanggung jawab," ujar pemilik empat medali SEA Games itu.

(fem/fem)

Hide Ads