Genderang pembukaan Asian Games resmi ditabuh pada 18 Agustus 2018. Tapi, Timnas sofbol masih dihadnag persoalan.
Timnas sofbol belum memiliki peralatan tanding, berlatih dengan sepatu butut, uang saku macet. Masalah itu terungkap di sela-sela tinjauan Menpora Imam Nahrawi ke pelatnas sofbol di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Kamis (9/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada pewarta, Ketua PB Perbasasi, Andika Monoarfa, membenarkan persoalan itu. Mereka tak bisa berbuat banyak.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenpora. Cuma disuruh menunggu karena memang dari bea cukainya. Namanya barang dipakai bertanding macam-macam sepatu, bola mereka minta satu paket. Tapi kan datangnya berbeda, seperti bola dari China, sepatu Amerika. Tempat beda-beda. Jadi intinya sabar saja," ujar Andika kepada pewarta.
Andika menegaskan saat ini, Timnas sofbol tinggal menunggu kedatangan sepatu.
![]() |
"Sekarang sudah semua. Tinggal sepatu saja. Sepatu pun ada back up-nya kalau semisalnya yang ini tidak datang," ujar dia.
Untuk uang saku, Andika menyebut belum dapat menyelesaikannya. Mereka menunggu pencairan dari pemerintah untuk sisa 30 persen dana pelatnas.
"Kami tunggu saja kapan pemerintah ngasih. 70 persen itu sudah habis buat pelatnas. Ya uang saku, try out, dan lainnya. Kami start pelatnas mulai Januari dan sebelum ada promosi degradasi jumlah (atlet) memang banyak," ujar dia.
Andika mengungkapkan dirinya sudah melaporkan pertanggungjawaban pemakaian anggaran yang digunakan. Namun sampai kini sisanya belum disalurkan ke induk cabor.
"Sesuai perhitungan PB itu paling lama Juni harus sudah terima yang sisanya. Tapi ini katanya keluar dalam waktu dekat. Sudah. Tentu kalau ada keterlambatan negara harus kami bereskan dan kami tunggu saja.
Anak-anak juga tak pengaruh. Makanya mereka lebih banyak (mengeluhkan) sepatu. Kalau itu kan (persoalan) di bea cukai," dia menambahkan.