Edgar Berkenalan dengan Wushu di Sekolah

Edgar Berkenalan dengan Wushu di Sekolah

Mercy Raya - Sport
Rabu, 05 Sep 2018 18:05 WIB
Edgar Berkenalan dengan Wushu di Sekolah
Foto: Beawiharta/Reuters
Jakarta - Edgar Xavier Marvelo mengenal wushu di sekolah. Cuma ada dua pilihan waktu itu, wushu atau menari.

Edgar, peraih medali perak Asian Games 2018, mengenal wushu di sekolah dasar. Dia tertarik dengan wushu setelah menyaksikan aksi-aksi ciamik dari Jet Li dan Jacki Chan di film-film yang dibintangi.

"Saya lebih tertarik dengan wushu karena dari awal juga sudah tahu dari film Jet Li dan Jackie Chan. Tapi semakin latihan semakin tahu lah wushu seperti apa. Dan ternyata wushu lebih menantang dan kompleks dibanding cabor lain," katanya.

"Kalau olahraga ini hanya butuh speed dan power. Lalu olahraga itu butuh kelenturan dan speed. Tapi, wushu itu semuanya, speed, kelenturan, kecepatan, ketepatan, tenaga iya. Jadi, fisik harus kuat. Jadi untuk wushu mencapai peak perfomance kita tak mudah. Makanya, saya lebih tertantang dan menarik melihat wushu," dia menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Edgar menyadari dia harus benar-benar tekun untuk menuai hasilnya. Untuk beradaptasi saja, dia butuh waktu setahun. Kemudian 11 tahun untuk meraih prestasi di kancah nasional.

"Tentu awal-awal tak mudah. Perjalanan tak gampang saya latihan di Bogor. Setiap hari pulang pergi banyak makan waktu. Makan waktu belajar, waktu main dengan teman. Jadi, banyak yang saya korbankan," pewushu 19 tahun itu mengungkapkan.

Pengorbanan itu tak hanya berupa fisik, namun juga perasaan. Dia pernah dikucilkan setelah terpilih masuk pelatnas lewat jalur khusus, bukan hasil Pekan Olahraga Nasional (PON). Sampai-sampai dia tak diakui sebagai atlet DKI Jakarta.

"Saya ini diambil dari kejuaraan junior karena saya tidak ikut PON 2016. Jadi banyak komentar negatif lah. Selain itu, saat saya training camp di China sempat ada informasi dan saya terkejut karena nama saya tidak masuk dalam daftar atlet yang membela DKI. Padahal saya jelas-jelas atlet Asian Games. Tapi puji Tuhan orang tua dan pelatih yang di Indonesia membantu dan mengurus semuanya," ujar dia.


Edgar Berkenalan dengan Wushu di Sekolah Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/ Gino F Hadi/nak/18


"Ya ini menjadi ajang pembuktian kepada mereka juga. Satu-satunya hal yang bisa membuktikan itu adalah dengan berprestasi di Asian Games dan saya bisa," dia menjelaskan.

Kini, Edgar memberikan bukti. Dia mendapatkan apresiasi dari pemerintah berupa bonus uang Rp 500 juta dan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa tes.

"Sebenarnya misi saya di wushu adalah untuk lebih memperkenalkan olahraga wushu ke rakyat Indonesia. Karena wushu di Indonesia tak banyak yang tahu tapi lebih mengenal kungfu dll. Jadi semakin banyak apresiasi, wawancara, dan lainnya semakin tambah semangat," katanya.

"Makanya saya berharap dukungan pemerintah akan tetap sama dalam mendukung atlet, mengapresiasi atlet, jadi bukan karena tuan rumah lantas all out. Tapi saya berharap untuk ke pertandingan ke depannya pemerintah juga memberikan support maksimal. Karena prestasi bukan untuk sekali event saja tapi prestasi kami harus stabil dan untuk mencapai itu dibutuhkan dukungan yang maksimal juga," dia berharap.

Setelah Asian Games. Edgar dan kawan-kawan diberi waktu istirahat selama dua pekan. Setelah itu mereka bersiap untuk turun di Kejuaraan Dunia Taolu dan Sanda pada November mendatang. Sebelum akhirnya mereka turun di SEA Games 2019 Filipina.

"Target saya ingin sapu bersih semuanya. Tentu ke depan ingin emas. Dan berharap wushu bisa masuk ke Olimpiade karena sampai sekarang belum," Edgar menambahkan.






Tonton juga 'Potret Edgar, Atlet Wushu Peraih Medali Pertama untuk Indonesia':




Edgar Berkenalan dengan Wushu di Sekolah
(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads