Keduanya adalah Veleg Dhany Ristan Krisnawan (27) dan Novia Andriyanti (26). Veleg bermain untuk tim voli indoor putra Indonesia. Sedangkan Novia berjuang membela tim voli indoor putri.
Baik tim voli putra dan putri Indonesia sama-sama gagal berbicara banyak usai kandas di perempatfinal. Meski begitu, perjuangan Veleg dan Novia tidak luput dari perhatian Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Pacitan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghargaan juga diberikan kepada atlet berprestasi dari sejumlah cabang olah raga. Antara lain renang, bridge, dan catur.
Bupati pun mengucapkan terimakasih atas perjuangan putra-putri terbaik Kota 1001 Gua membela tanah air. Dia berharap kedepan pembinaan olah raga bola voli dapat terus ditingkatkan.
Pernyataan bupati tersebut diamini Veleg yang juga mendapat kesempatan berbicara. Menurut pria jangkung itu, Pacitan selama ini memiliki banyak atlet muda berbakat.
Bahkan, berdasar pengalaman pribadinya, kehadiran Pacitan dalam sejumlah ajang bola voli selalu diperhitungkan. Karenanya, dia berharap pemkab lebih serius menggarap cabang olah raga ini.
"Jadi untuk adik-adik (atlet muda) langkahnya kan masih panjang. Jadi saya berharap lebih konsen lagi pembinaannya khususnya untuk bola voli. Selain juga cabang yang lain," katanya disambut tepuk tangan undangan.
Sementara itu Novia Andriyanti banyak berbagi pengalaman berlatih hingga mampu menembus kancah Asia. Bola voli indoor, tambah lajang berkacamata tersebut, seharusnya banyak digelar sebagai ajang uji coba.
Novi sendiri mengaku memaksimalkan waktu 4 bulan untuk berlatih sebelum terjun ke Asian Games. Dia berharap masih punya kesempatan mewakili bangsa dan negara pada perhelatan lain.
"Ke depan Insya Allah agar lebih baik lagi. Kalau bisa mewakili Indonesia lagi," tuturnya kepada wartawan. (rin/raw)