Di Asian Games 2018, atletik menyumbang dua perak dan satu perunggu. Masing-masing dari nomor lari gawang 100 meter, 4x100 meter estafet putra, dan lompat jauh putra.
Berkah dari prestasi di ajang itu, para atlet peraih medali tak hanya mendapat bonus berupa uang dari pemerintah, tapi juga bonus dari PB PASI yang bekerjasama dengan perusahaan travel untuk menjalankan ibadah umroh. Tidak hanya atlet, pelatih dan pengurus PASI yang ikut berkontribusi menjadikan atlet berprestasi juga ikut dalam rombongan yang berjumlah sekitar 20 orang tersebut. Mereka berangkat pada 21 September dan akan kembali 30 September.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai dari umrah, baru lah atlet-atlet akan mulai digembleng untuk persiapan menuju SEA Games 2019 Filipina dan Olimpiade 2020 Tokyo.
Dengan rentan waktu dua tahun itu, Bob mengatakan, timnya akan memilah kejuaraan yang akan diikuti para atlet. Tercatat dari Mei sampai September 2019 ada 14 turnamen yang terdaftar di International Association of Athletics Federations (IAAF).
Dari jumlah itu, ditambahkan Sekretaris Jenderal PASI, Tigor Tanjung, atlet Indonesia setidaknya mengikuti lima kejuaraan. Yang nantinya direrata untuk menghitung poin lolos kualifikasi Olimpiade.
"Jadi hanya lima (hasil kejuaraan) saja yang diambil. Nanti dihitung rata-ratanya. Sekarang masing-masing kompetisi ada poinnya. Jadi kalau ikut kejuaraan nasional poinnya rendah. Kalau ikut kejuaraan lebih tinggi, maka poinnya lebih banyak," kata Tigor.