Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, mengatakan beberapa cabang olahraga (cabor) secara bertahap meninggalkan Solo dan pindah ke Jakarta. Itu agar para atlet bisa beradaptasi dengan situasi lapangan sesuai venue sesungguhnya pada 8-16 Oktober.
"Seperti balap sepeda, di sini kan di beton, di sana pakai kayu. Lalu lawn ball di sini enggak ada rumput, di sana pakai rumput," kata Senny kepada detikSport, Rabu (19/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi latihan disebar di beberapa titik. Beberapa di antaranya ialah atletik di Stadion Sriwedari, balap sepeda di Velodrome Stadion Manahan, panahan di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof Dr Soeharso, kemudian bulu tangkis dan tenis meja di Hartono Trade Center.
"Seluruhnya ada 300 atlet. Mereka akan bermain di 18 cabor," ujarnya.
Pemerintah mengucurkan dana Rp 130 miliar untuk pelaksanaan pelatnas dari Januari hingga Oktober 2018. Jumlah tersebut sudah termasuk untuk pengadaan alat.
"Rp 130 miliar itu akumulasi. Sudah termasuk peralatan, sewa lapangan, bus, makan, uang saku," dia menjelaskan.
(fem/fem)