Peralihan Aset Lambat, Persiapan Venue Asian Para Games Terhambat

Peralihan Aset Lambat, Persiapan Venue Asian Para Games Terhambat

Mercy Raya - Sport
Jumat, 28 Sep 2018 22:04 WIB
Peralihan aset dari INASGOC ke INAPGOC yang tidak berjalan mulus menghambat kesiapan venue menyambut Asian Para Games Foto: Femi Diah/detikSport
Jakarta - Peralihan aset dari Panitia Penyelenggara Asian Games ke Panitia Penyelenggara Asian Para Games masih menjadi pekerjaan rumah. Akibatnya, INAPGOC belum bisa mengerjakan overlay venue dengan maksimal.

Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari mengakui sampai saat ini timnya belum melakukan serah terima dengan INASGOC terkait aset venue khususnya di Gelora Bung Karno.

"Kami memang belum mulai. Baru nanti tanggal 30 September dimulainya. Sementara ini kami masih menunggu teman INASGOC, baru kami (bisa) masuk," kata Oktohari di sela-sela tinjaunnya ke Istora GBK, Senayan, Jumat (28/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kami tidak tahu (kendalanya) di mana. Itu bukan di kami. Sejauh ini kami terus komunikasi dengan INASGOC dan Kemenpora. Karena mulai ada pertandingan 7 Oktober jadi proses transisinya kami percepat," tambahnya.

Okto yang juga Ketua PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) ini mengatakan telah mencicil beberapa pekerjaan terutama untuk venue yang tidak digunakan pada saat penyelenggaraan Asian Games seperti menembak.

"Venue-venue yang tidak digunakan di Asian Games seperti menembak itu sudah hampir rampung. Poinnya jika ada pekerjaan-pekerjaan yang bisa kami cicil seperti setting system, IT, lampu itu bisa kami kerjakan," ujarnya.



Kondisi ini bisa dibilang semakin mundur lantaran target awal panitia Asian Para Games yaitu 25 September. Namun, INAPGOC optimistis waktu yang hanya tersisa 5 hari sebelum pembukaan bisa beres tepat waktu.

"Yang Perbakin sudah. Cuma yang GBK memang kami belum mulai sama sekali tapi waktunya cukup. Jadi begitu serah terima, kita sudah siap semua. Gambar sudah siap, ramp-ramp juga tinggal pasang semua," ujarnya.

"Beberapa barang kan portable. Jadi begitu barang boleh masuk, kami langsung gas pol. Venue kami kerjakan, overlay kami kerjakan, sistem games operation, looks and feelnya juga kami kerjain. Memang tantangannya itu waktu. Jadi lebih cepat kami masuk, lebih cepat selesai," dia menjelaskan. (mcy/din)

Hide Ads