"Tak mungkin aku bisa menang di sana. Karakternya benar-benar berbeda. Tapi kami akan berusaha mendorong Benjamin Dyball untuk meraih kemenangan di sana," kata Marcus Culey yang meraih Yellow Jersey di etape ketiga kemarin kepada wartawan, Sabtu (29/8/2018).
Culey memang bukan climber murni. Karakternya sebagai pembalap all-round membuatnya mampu melahap dua tanjakan kategori dua di etape pertama. Hasilnya, selama dua hari kepemimpinannya di papan klasemen general classification tak terganggu.
"Tapi tidak untuk hari terakhir. Hanya climber terbaik yang bisa juara. Saya tidak mau memaksakan diri. Tapi saya tetap berusaha,," sambungnya.
Saat ini, pemegang yellow jersey Marcus Culey (St George Continental Cycling) belum bisa dikatakan aman. Meskipun dia punya keunggulan waktu 2 menit 54 detik, belum menjamin dirinya bakal menjadi yang tercepat di etape terakhir ini.
Hal senada juga diungkapkan Thomas Lebas. Pembalap Prancis itu menganggap saingan terdekatnya di etape hari ini adalah Dyball. Karena itu, sepanjang etape tiga kemarin dia memilih untuk menempelnya. Hasilnya, selisih waktu antar mereka tak lebih dari 4 detik.
"Agar bebanku di etape empat tidak terlalu berat," tutur Lebas.
Baik Dyball maupun Lebas dalam kondisi terbaik untuk menaklukan Ijen. Apalagi bagi Team Kinan, ITdBI merupakan target utama setelah mereka menjadikan Tour de Siak sebagai ajang latihan sebelum ke Banyuwangi.
"Siak rutenya tak terlalu menanjak. Berbeda dengan Ijen. Makanya kami di Siak tidak terlalu ngotot karena tim kami semuanya adalah climber," kata Genki Yamamoto, juara nasional Jepang yang juga rider dari Team Kinan.
International Tour De Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018 memasuki etape terakhir yakni jalur neraka bagi pebalap sepeda. Etape neraka ini akan menempuh rute sepanjang 127,2 KM dari Pasar Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran dan finis di kaki Gunung Ijen Banyuwangi.
Jalur ini disebut neraka karena tanjakan ekstrem sepanjang 12 km dengan gradient di atas 20 persen. Ini bisa dikatakan, tanjakan ini sudah masuk dalam kategori paling berat dalam standar balap sepeda dunia, yakni hors categorie.