Menpora Sampaikan Belasungkawa dan Beri Santunan untuk Atlet Paralayang

Menpora Sampaikan Belasungkawa dan Beri Santunan untuk Atlet Paralayang

Mercy Raya - Sport
Selasa, 02 Okt 2018 20:15 WIB
Menpora Sampaikan Belasungkawa dan Beri Santunan untuk Atlet Paralayang
Foto: Rengga Sancaya/detikSport
Jakarta - Atlet paralayang Indonesia juga menjadi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggola. Menpora Imam Nahrawi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan korban.

Ucapan duka cita itu disampaikan Imam dalam jumpa pers di Kantor Kemenpora, Selasa (2/10/2018). Dia didampingi Ketua Persatuan Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI), Wahyu Yudha.

"Inna lillahi wa inna ilahi raji'un turut berduka untuk para korban di Palu. Saya bersama Bapak Wahyu menyampaikan bahwa keluarga besar Kemenpora betul-betul berduka cita karena sampai sekarang ada beberapa atlet paralayang ditemukan," kata Imam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Secara kronologis, kata Imam, ada 33 peserta dan tiga diantaranya merupakan atlet luar negeri. Yakni dari Korea Selatan, Singapura, dan Belgia.

Rencana awal, Kejuaraan Terbuka Lintas Alam itu bergulir 27 September sampai 3 Oktober. Namun, pada Jumat (28/9/2018), terjadi gempa berkekuatan 7,1 Skala Ritcher dan mengakibatkan tsunami.

Disebutkan menteri asal Bangkalan ini ada tujuh peserta kejuaraan yang hilang kontak sejak kejadian. Mereka adalah yang tertimbun di Hotel Roa-Roa, yakni Ardi Kurniawa, Reza Kambey, Fahmi, Franky Kowas, Petra Mandagi, Glen Mononutu, dan Dong Jin Lee (Korea Selatan).

Pada 1 Oktober, ditemukan Petra Mandagi (Sulut) dan Glen Mononutu (Sulut) dalam kondisi meninggal. Dan hari ini, Ardi Kurniawan (Jatim) juga ditemukan meninggal dunia, serta data terbaru adalah Franky Kowas.

"Kemenpora beserta jajaran pengurus paralayang masih aktif komunikasi di sana yang sekarang berada di lokasi. Sementara korban selamat sudah dipulangkan ke daerah masing-masing dengan pesawat hercules," Imam menjelaskan.

"Kebanyakan dari mereka tidak menderita secara serius hanya atlet bernama Viki tertimpa di kepala akibat gempa tapi kondisi tak terlalu parah. Lalu keluarga Ardi Kurniawan yang menginginkan jenazah dipulangkan ke Batu, Malang. Tapi karena susah kami mohon keluarga mengikhlaskan untuk dimakamkan satu tempat di Palu," katanya.

"Kami juga paralayang akan memenuhi hak-hak pelatnas karena masih tanggungan negara sekaligus kami berikan tali asih atau santunan kepada keluarga. Uang duka sudah kami kumpulkan karena yang kami berikan tak hanya atlet paralayang yang meninggal atau cedera tapi atlet PPLP juga. Kami ada 100 orang PPLP. Kami berharap yang belum semoga ditemukan oleh tim evakuasi kita," Imam mengharapkan.




(mcy/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads