Atlet Asian Para Games Setor 30 Persen Bonus, Ini Penjelasan NPC

Atlet Asian Para Games Setor 30 Persen Bonus, Ini Penjelasan NPC

Mercy Raya - Sport
Kamis, 18 Okt 2018 19:59 WIB
Foto: Agung Pambudhy/detikSport
Jakarta - Atlet Asian Para Games 2018 diwajibkan untuk menyerahkan 30 persen bonus dari pemerintah kepada National Paralympic Commmittee (NPC) Indonesia. Kenapa?

Pemerintah telah menyerahkan bonus untuk seluruh atlet dalam kontingen Indonesia di Asian Para Games 2018, baik yang mempersembahkan medali ataupun tidak. Satu keping emas di nomor perorangan diganjar Rp 1,5 miliar, kemudian peraih perak Rp 500 juta, dan perunggu Rp 250 juta.

Sementara itu, emas untuk ganda dihargai Rp 1 miliar per orang, perak Rp 400 juta, sedangkan perunggu Rp 200 jura. Nah, untuk beregu peraih emas mendapatkan Rp 750 juta, perak Rp 300 juta, dan perunggu Rp 150 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Berdasarkan peraturan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga NPC, tiap atlet wajib berkontribusi sebesar 30 persen kepada NPC. Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, menegaskannya.

"Ya itu sudah ada sejak dulu. NPC Itu tidak punya dana dari mana-mana selain dari kontribusi atlet. APBN juga tak punya. Selain itu, untuk membayar member juga, sebab setiap kecacatan kan kami bayar juga," kata Senny pada Kamis (18/10/2018).

Senny mengungkapkan kontribusi atlet itu juga untuk mendukung biaya pembinaan atlet dan pengiriman atlet ke turnamen internasional. Sebab, NPC kesulitan mencari sponsor atau bapak angkat untuk menyokongnya.

Pemerintah juga sudah berupaya untuk menyetarakan atlet biasa dengan atlet penyandang disabilitas. Tapi, NPC lagi-lagi terbentur biaya.

"Itu tidak membebani atlet. Atlet itu jadi karena NPC. Umpamanya mereka tidak ingin bayar tidak apa-apa, cuma suatu saat jika mereka tidak berangkat itu karena ulah mereka," Senny menegaskan.




"(Prestasi) lumayan mentereng di NPC, kalau tidak, ya tidak mentereng. Makanya, kami tidak mungkin mau minta-minta dalam keadaan cacat," ungkap dia.

Senny juga tidak membeberkan secara detail berapa anggaran yang dikeluarkan setiap tahunnya.

"Banyak. Cuma kalau tak punya uang kami tidak bisa berangkatkan atlet kemana-mana. Sekarang kami juga sudah bangun kantor baru, itu hampir Rp 6 miliar (anggarannya) keluar. Lalu, saat persiapan ASEAN Para Games 2013 Myanmar, kami hanya diberi 4 bulan untuk training camp. Tapi kami enam bulan. Akhirnya juara umum di Myanmar," ujar dia.

"Kalau dibiayai bagus. kalau tidak bagaimana. Kami ingin maksakan. Kami kan harus ada stok juga. NPC itu organisasi internasional. Baru kelihatan karena Rp 1,5 miliar," ujar dia.




(mcy/fem)

Hide Ads