ISSI menyiapkan dua kejuaraan untuk meraih poin olimpiade tahun ini. Yakni, Thailand Terbuka pada 3 dan 4 November dan Osaka BMX Internasional pada 25 November.
Untuk tampil pada dua ajang itu, ISSI menyiapkan empat pebalap putra dan satu pebalap putri. Yaitu, I Gusti Bagus Saputra, Rio Akbar, Toni Syarifudin, dan pebalap junior Pasha. Untuk wakil putri hanya diikuti Wiji Lestari. Pemilik emas Asian Games 2018, Khoiful Mukhib dan Tiara Andiki Prastika absen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih kepala balap sepeda, Dadang Haris Purnomo, menargetkan pebalapnya bisa menembus final, meskipun persiapan tidak seoptimal seperti di Asian Games 2018. Para pebalap berlatih sendiri-sendiri.
"Secara jujur memang persiapan anak-anak tidak seperti persiapan Asian Games kemarin. Mereka tidak latihan sentralisasi melainkan di daerahnya masing-masing karena ada kejuaraan daerah juga. Tapi, paling tidak di C1 besok dengan minimal ada tiga pebalap putra yang hadir di sana itu sudah (menjadi) sebuah keuntungan," kata Dadang kepada detikSport, Selasa (30/10/2018).
"Artinya, untuk merujuk olimpiade tidak hanya individual saja tapi ada faktor lain segala macam. Nah, keuntungannya karena Indonesia tidak begitu jauh dari Thailand, jadi kita cukup banyak mengirimkan," ujar dia.
Selain pebalap Timnas, Dadang mengungkapkan, klub juga dapat mengirimkan pebalapnya. Situasi itu bisa membantu poin negara untuk Olimpiade nanti.
"Jadi siapapun pebalapnya nanti di C1, bisa masuk final itu bisa cukup bagus untuk menambah poin Indonesia ke rangking kualifikasi Indonesia menuju olimpiade," tuturnya.
(mcy/fem)