Wakil Ketua PB PABBSI, Joko Pramono, mengatakan hasil seri pertama kualifikasi Olimpiade di Ashgabat yang meloloskan empat lifter Indonesia belum menunjukkan apapun. Empat lifter yang telah memenuhi klasifikasi itu Eko Yuli menjadi juara di kelas 61 kg, Deni peringkat kedelapan di kelas 67 kg, Sri Wahyuni urutan ketujuh di kelas 49 kg, dan Acchedya Jagaddhita ranking kedelapan di kelas 59 kg.
Makanya, PABBSI menambah kuota lifter di pelatnas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketut tidak ikut di seri pertama pemburuan poin lantaran cedera bahu yang dibekapnya saat persiapan Asian Games. Begitu juga dengan M. Furqon yang belum mampu tampil maksimal di Asian Games 2018.
"Jadi ke depan justru bertambah atletnya dan yang kemarin masih ikut terus. Mereka harus berjuang sampai olimpiade dan akan dipantau terus," dia menjelaskan.
Usai Kejuraan Dunia di Ashgabat, Turkmenistan, serangkaian kompetsii ke Olimpiade akan diikuti lifter Indonesia. Yakni, EGAT's Cup International Weightlifting Championships (9-11 Februari 2019), IWF World Cup (20-25 Februari), Asian Championships (20-30 April, exact place to be confirmed), IWF World Championships (16-25 September).
Meski menambah lifter, PABBSI menyadari pemerintah belum membuka jalan untuk menambah kucuran dana. Kemenpora membatasi sokongan dana untuk atlet dan seri kualifikasi.
"Ya boleh saja itu hak pemerintah. Tapi berarti kami tak punya cadangan-cadangan? Berani ambil risiko itu? Kalau kami sebagai induk cabor tak berani. Harus ada target cadangan dan membidik olimpiade bukan berarti membidik olimpiadenya saja. Tapi mempersiapkan menuju berikutnya," ujar dia.
"Eko Yuli sudah tua, begitu pula dengan Sri Wahyuni. Lalu hanya Eko saja yang disuruh maju. Seperti kemarin kami kirim 10 atlet dan Jadi berpikirnya harus bijak. Itu saja komentar saya," tambahnya.
Sementara itu, Kabidhinpres PABBSI, Alamsyah Wijaya, mengatakan Ketut saat ini masih recovery. "Ketut peluangnya (kelas 81 kg) ada asal cederanya sudah sembuh. Tapi sampai saat ini masih recovery. Ada indikasi ototnya sobek, sekarang dia melakukan terapi 10 kali per minggu," kata Alamsyah, terpisah.
Tonton juga 'Ini Rahasia Motivasi Lifter Eko Yuli':