Sean tak mendapatkan poin sama sekali pada balapan terakhir di Abu Dhabi akhir pekan kemarin. Setelah finis ke-17 pada balapan feature, Sean malah gagal finis di sprint race karena mobilnya bersenggolan dengan pebalap debutan Niko Kari.
Alhasil, Sean pun harus puas menuntaskan musim pertamanya bersama Prema di urutan ke-15 dengan 29 poin, sementara rekan setimnya Nyck de Vries di posisi keempat dengan 202 poin.
Posisi Sean musim ini sama dengan pencapaiannya musim lalu, namun perolehan poinnya lebih baik setelah hanya meraih 17 poin di 2017. Bahkan di musim ini Sean sekali naik podium saat finis kedua pada balapan feature di Monako.
Performa Sean sendiri melorot selepas balapan Monako Mei lalu di mana dia tidak pernah finis 10 besar dan lima kali gagal finis.
Padahal di di empat balapan pertama, Sean cuma tiga kali retire dan empat kali membukukan poin lewat finis ketujuh di feature race Bahrain, kesepuluh di feature race Baku, keenam di sprint race Catalunya, dan kedua di feature race Monako.
Hasil yang boleh dibilang mengecewakan mengingat Sean berambisi meraih poin di balapan terakhirnya musim ini. Namun, kekecewaan itu bakal Sean buang jauh-jauh karena dia kini cuma fokus untuk persiapan musim depan.
"Balapan yang sulit. Kami sudah berupaya maksimal untuk mendapatkan hasil terbaik. Musim 2018 sudah berlalu dan sekarang saya akan fokus untuk mempersiapkan musim depan," tutur Sean dalam rilis kepada detikSport.
Sudah pasti Sean harus berusaha lebih baik mengingat musim depan tahun kelimanya di F2 atau musim penuh keempatnya di ajang yang dulu bernama GP2. Dengan umur yang sudah menginjak 22 tahun, tentu Sean tak mau menunggu lebih lama untuk naik kelas ke F1.
Apalagi Sean kini sudah berstatus pebalap ujicoba Toro Rosso sejak musim lalu. Bagaimana, Sean?
Baca juga: Sean Gelael Ikut Free Practice GP AS |