Kejuaraan Atletik Asia 2019 yang dihelat sejak 20 April di Doha usai hari ini (24/4). Indonesia finis urutan ke-16 dengan menggondol satu medali perak melalui Lalu Muhammad Zohri di nomor lari 100 meter putra.
Emilia, yang tampil sip di Asian Games 2018 Jakarta dengan meraih medali perak, terhenti di babak penyisihan lari gawang 100 meter putri. Cedera tumitnya kambuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Jenderal PB PASI, Tigor Tanjung, tak terkejut dengan hasil yang dituai oleh Emilia dan Atjong. Dia menjelaskan kondisi dua atletnya itu.
"Untuk Emil sebenarnya bukan sebuah perjudian sih, karena kalau begitu kan yang kami kirim (kesannya) ada harapan juara banget. Tapi, ini memang lebih kepada memberikan Emil pengalaman bertanding. Hanya, memang, kalau Emil bisa berlari di waktu terbaiknya 13,3 detik, minimal dia sudah masuk ke final," kata Tigor detikSport, Kamis (25/4/2019).
"Jelang berangkat pun sebenarnya Emil dalam proses terapi dan dokternya mengizinkan (untuk berangkat). Tapi, kami juga sudah menyiapkan program terapi cedera untuknya dan akan dilakukan setelah sepulangnya Emil dari Doha," ujarnya.
"Makanya, ada satu pertandingan di Osaka pada Mei sudah kami batalkan sebelum keberangkatan ke Doha. Jadi ini bukan gambling," dia mempertegas.
Sementara itu, untuk kasus Atjong PASI mengaku kecolongan. Tigor baru mengetahui kondisi atletnya cedera betis setelah di Doha.
"Atjong kasusnya lain dia cedera hanya satu dua hari sebelum jalan dan saya mengetahuinya setelah ketemu dia di Doha," Tigor menjelaskan.
Tigor mengatakan ke depan memang perlu adanya perhatian khusus terhadap kasus-kasus seperti Atjong.
"Sedikit kecolongan lah. Itu juga jadi perhatian kami juga sebaiknya disampaikan. Dia sudah sampaikan ke dokter lalu dokter mengupayakan supaya dia tetap bisa berlari. Ternyata gagal," ujar dia.