Zohri telah menggenggam tiket Olimpiade 2020 usai mencatatkan waktu 10,03 detik di Golden Grand Prix 2019, Osaka. Dia sekaligus mendapatkan tempat di Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Doha.
Merujuk sukses Zohri di Kejuaraan Dunia Junior 2018 Finlandia, Eni mewaspadai ekspektasi tinggi publik do Olimpiade 2020. Eni mencoba meredamnya dengan mengingatkan usia Zohri yang masih 18 tahun. Bukannya tidak mungkin, namun untuk menembus waktu di bawah 10,00 detik, bukanlah perkara gampang. Di sisi lain, Eni tetap mendampingi Zohri berlatih setiap hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah mulai latihan lagi karena ini kan ada beberapa evaluasi yang ditemukan saat lomba di Jepang kemarin. Seperti start block meski sudah lebih baik, tapi belum matang, kecepatan, dan daya tahannya yang masih harus ditingkatkan lagi," kata Eni kepada detikSport, Selasa (28/5/2019).
"Ya, kami berusaha yang terbaik pokoknya. Jangan terlalu membebani. Kasihan nanti membebani pelatih juga. Mungkin dia baru bisa emas di Olimpiade 2024 Paris, karena saat di sana usia emasnya golden age," ujarnya.
"Karena lolos kualifikasi saja sebenarnya ini sudah melampui ekspektasi kami. Ya, kalau dia bisa mendapat salah satu medali itu saja sudah bagus," kata Eni.
Eni juga berharap Zohri tak dibebani acara-acara seremonial. Sebab, satu kali agenda itu bisa memotong waktu latihan Zohri.
"Kasihan ya. Kalau tidak mengganggu latihan dia tak apa-apa. Tapi kalau mengganggu kami batasi juga. Kalau misal ada wawancara ke sini, undang ke sini kami batasi. Karena kalau diminta saat hari latihan artinya ada sesi latihan yang hilang," dia mengimbau.