Tim kayak URaL terdiri dari empat siswa, dua siswi, beserta tim Sosiologi Pedesaan dan dua pendukung. Mereka menyusuri perairan Danau Toba di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (6/7/2019)
Pembina URaL SMAN 28 Jakarta, Nila Kusumawardhi, mengungkapkan mereka telah memulai ekspedisinya sejak 2 Juli dan akan berakhir pada 9 Juli 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memecahkan rekor itu, persiapan ekstra pun dilakukan. Mereka menggelar latihan di danau buatan Jati Jajaran dan Pantai Mutiara, Depok. Selain bertujuan untuk pecahkan rekor MURI, URaL juga bermaksud untuk ikut mempromosikan keindahan Danau Toba yang merupakan Danau Vulkanik Terbesar di dunia.
"Kemudian, mengkampanyekan safety pelayaran dan memberikan pengalaman baru dengan berolahraga kayak di Danau Toba. Sejauh ini, ombak Danau Toba bersahabat ya. Ada rute-rute pengawal penuh, karena terbuka. Dimaksud terbuka perairannya luas. Jadi perlu safety dengan pengawalan kapal," papar Nila.
Dalam ekspedisi tersebut, mereka tetap mengutamakan keselamatan dengan melihat kondisi cuaca dan ketinggian ombak. Setiap hari, mereka memulai aktivitasnya pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB.
"Antisipasi cuaca, lihat kondisi air dan kita kordinasi dengan BASARNAS. Kawalan kapal kita siap," sebut Nila.
Ekspedisi yang dilakukan juga untuk memperkenalkan kayak sebagai olahraga petualang alternatif. Karena selama ini, orang hanya mengenal hutan, gunung, dan panjat tebing.
"Kan Indonesia 2/3 air kenapa tidak kita kembangkan. Kemudian, Danau Toba destinasi unggulan yang harus kita ekspedisi," tandas Nia.
(nds/rin)