SEA Games 2019 mulai digulirkan 30 November sampai 11 Desember. Pelatnas menuju pesta olahraga Asia Tenggara itu sudah digeber.
KOI telah mengajukan usulan CdM kepada Kemenpora. Saat ini, keputusan ada di tangan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah mengajukan surat kepada Menpora sekitar beberapa bulan lalu. Tetapi, tentu Bapak Menpora ada pemikiran lain. Kami tunggu keputusan beliau. Beliau sekarang masih ibadah haji," kata Erick saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Berkaca pada pesta olahraga multievent sebelumnya, penunjukkan CdM tak bisa terlalu mepet. Sebab, CdM membutuhkan waktu untuk mengenal kontingen. Itu pula yang menjadi salah satu alasan Indonesia gagal di Olimpiade 2012 London, dengan tanpa membawa pulang medali emas.
"Kemarin mungkin ada kesibukan kampanye atau politik luar biasa mungkin terpecah fokusnya, insya Allah. Toh, SEA Games sebagai sasaran antara, bukan mengecilkan, tapi ada olimpiade 2020," ujar Erick.
Meski demikian, Erick juga tak ingin situasi ini merusak situasi komunikasi yang sudah bagus antara pemerintah, KOI, dan induk cabor, karena masalah pemimpin kontingen. Menurutnya, lebih baik ditunggu.
"Sebenarnya KOI punya hak memutuskan, tapi saya harap proses yang dilakukan saat Asian Games, jangan sampai masing-masing pihak mendikotomi atau menjadi mundur padahal Asian Games sudah baik. Saya hanya menjaga stabilitas agar ini lebih baik," dia menjelaskan.
"Jadi ini surat menyurat sudah kami lakukan tinggal menunggu keputusan Bapak Menteri saja," kata Erick tanpa mau menyebutkan namanya.
(mcy/fem)