Karateka Silvani Beberkan Kunci Juara Japan Open

Karateka Silvani Beberkan Kunci Juara Japan Open

Wisma Putra - Sport
Senin, 26 Agu 2019 14:15 WIB
Silvani Anjelia Siswa SMAN 1 Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menyabet gelar juara dunia All Japan Open Tournament Kei Sin Kan 2019. (Istimewa)
Jakarta - Siswa SMAN 1 Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Silvani Anjelia, menjadi juara All Japan Open Tournament Kei Shin Kan 2019. Apa kunci kemenangan Silvani?

Anak dari pasangan Dadang Sutisna, yang merupakan wirausahawan, dan Dewi Partini, yang merupakan ibu rumah tangga itu, tak pernah menyangka bisa mengharukan nama Indonesia di mata dunia. Dia mengalahkan pesaing dari Selandia Baru, Sri Lanka, Jepang dan Filipina dalam kejuaraan 25-27 Agustus.

Silvani, yang dihubungi pewarta, membeberkan kunci kemenangan di ajang itu. Apalagi, dia tampil sebagai debutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kunci kemenangan saya adalah latihan yang keras, disiplin, dan pastinya dengan tahapan-tahapan dalam berlatih. Tentunya di setiap materi latihan yang didapat itu sangatlah berat, tapi itulah kunci kenangan," katanya via pesan singkat, Senin (26/8/2019).

"Alhamdulillah, semua kesuksesan, karier yang saya miliki tidak lepas dari perang orang tua. Peran orang tua sangat besar meski tidak mendukung dan melatih secara langsung. Alhamdulillah kedua orang tua saya selalu memberikan support terbaik dan juga doa, tanpa doa mereka saya tidak akan pernah ada dititik sekarang," dia menjelaskan.


Bertekad Lolos Pelatnas

Kendati menjadi debutan di Jepang Terbuka itu, Silvani sudah berpengalaman mengikuti kejuaraan di level nasional. Dia mulai akrab dengan kejuaraan karate sejak SD setelah dia berlatih rutin.

"Saya latihan karate dari sejak kelas 1 SD dan sekarang saya kelas 12 SMA kurang lebih saya latihan udah 11 tahun," tuturnya.

Silvani menjelaskan tanpa latihan keras dirinya tidak akan mendapatkan juara dunia. Pasalnya, tidak ada keturunan keluarga di olahraga yang satu ini.

"Untuk olahraga karate sendiri tidak ada anggota keluarga saya yang pernah ikut dalam bidang ini. Saya secara individu mempelajari karate sedari kecil secara otodidak bersama pelatih saya. Jadi olahraga karate ini saya pelajari sendiri tanpa ada darah karateka dari keluarga saya," kata dia.

Ia mengaku baru pertama mengikuti turnamen internasional itu. Ia berharap kemenangan itu bisa menjadi bekal untuk turnamen lainnya dan ia juga menargetkan bisa ikut SEA Games dan PON.

"Saya belum pernah ikut PON atau SEA Games. Target untuk masuk pelatnas pasti ada," kata dia.




(fem/fem)

Hide Ads