Jakarta Open dilangsungkan di Lapangan Squash, Gelora Bung Karno, Senayan, mulai 27-29 Agustus. Kompetisi tersebut diikuti 180 atlet dari empat negara, yaitu Indonesia, India, Malaysia, dan Singapura di berbagai kelompok usia. Mulai Kelompok Umur 13 tahun, U-15, U-17, U-19, open, dan master. Nah, khusus atlet pelatnas mereka akan turun di nomor open.
"Kompetisi ini digelar karena kami dari squash membutuhkan kompetisi-kompetisi. Sekaligus, memasyarakatkan squash agar lebih banyak lagi orang mengenal olahraga ini," kata Ketua Persatuan Squash Indonesia DKI Jakarta Amalia Chrisna Damayanti, dalam jumpa pers di Lapangan Squash GBK, Senayan, Selasa (27/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, turnamen tersebut diharapkan bisa menjadi ajang pemanasan atlet pemusatan latihan daerah dan pelatnas.
"Kami masih berharap squash bisa masuk ke PON. Jadi pembinaan prestasi di Jakarta tetap berlanjut walau sampai saat ini cabang kami belum masuk. Seiring dengan itu pembinaan prestasi tak berhenti," ujar dia.
Sementara itu, salah satu atlet pelatnas squash, Catur Yuliana, mengemukakan akan memaksimalkan ajang itu sebagai persiapan menuju SEA Games 2019.
Pelatnas saat ini diisi lima atlet putra dan putri menuju SEA Games yang dilangsungkan 30 November sampai 11 Desember. Catur akan turun di nomor tunggal putri dan double jumbo putri bersama Maudy Wafanadia.
"Saat ini kami sudah masuk dalam tahapan latihan sangat berat (khusus). Pelatih juga bilang kompetisi ini menjadi evaluasi dari latihan yang kami lakukan," kata Catur, terpisah.
"Kami sebenarnya tak dipatok target khusus (di Jakarta Open), cuma mewakili Indonesia kami akan memberikan yang terbaik, memberi contoh juga kepada yang junior," Catur menegaskan.
"Sementara itu, di SEA Games saya berharap bisa memperbaiki hasil di empat tahun sebelumnya. Di SEA Games 2015 Singapura saya mendapat perak di nomor beregu putri," dia menjelaskan.
(mcy/fem)