PON XX Papua dilangsungkan mulai 20 Oktober 2020 sampai 2 November 2020. Pemerintah, KONI, dan Panitia Besar (PB) PON XX/2020 sepakat untuk memangkas jumlah cabor, dari 47 menjadi 37 cabang olahraga.
Usulan itu muncul dalam rapat cabang olahraga prioritas PON antara Kemenpora dan KONI Pusat di Kantor Kemenpora, pada Kamis (29/8). Kini, keputusan ada di tangan Papua sebagai tuan rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya nama cabor, dalam selebaran itu dilengkapi surat dengan kepala surat KONI Provinsi Papua perihal perubahan jumlah cabang olahraga PON XX tahun 2020.
Surat ditujukkan kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe, bahwa berdasarkan surat KONI Pusat Nomor 24 tahun 2019 tentang penetapan cabang olahraga, nomor pertandingan dan kuota atlet PON XX tahun 2020, yang semula berjumlah 47 cabor menjadi 35 cabor.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, menyampaikan bahwa draf data cabor yang dicoret bukanlah data versi yang mereka rapatkan pada tempo kemarin.
"Kemenpora tak pernah mengedarkan apapun data cabor (yang ditiadakan untuk PON). Dari saya tidak pernah, atau Ibu Yuni Poerwanti (Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora) juga tidak. Itu bukan versi kami," kata Gatot kepada detikSport, Jumat (30/8/2019).
"Enggak tahu, mungkin itu versi KONI Papua, bukan keputusan kami, bukan draf kemarin" dia menambahkan.
Adanya selebaran itu juga cukup membuat khawatir para cabor. Sebab, hampir cabor yang ditiadakan sudah melakoni pra kualifikasi PON, termasuk balap sepeda.
"Saya kira kepada cabor tak perlu panik karena Kemenpora belum (umumkan) secara resmi. Kepada KONI, baik pusat maupun khusus, itu masih rahasia, kenapa kok jadi tersebar? Justru KONI Pusat sendiri yang bilang ini rahasia, kenapa jadi beredar," kata Gatot.
"Saya tidak tahu siapa yang menyebarkan. Intinya, prosedurnya sama seperti yang saya katakan hari sebelumnya. Dari Papua akan diberikan suratnya kepada Menpora, kemudian pihak kami mengirimkan kepada Presiden. Soal balap sepeda, saya belum mau komentar, wong belum ketuk palu," dia menambahkan.
(mcy/fem)