PASI Keluhkan Stadion Madya untuk Acara Komersil ke Menpora Amali

PASI Keluhkan Stadion Madya untuk Acara Komersil ke Menpora Amali

Mercy Raya - Sport
Jumat, 25 Okt 2019 18:59 WIB
Foto: Mercy Raya/detikSport
Jakarta - Menpora Zainudin Amali juga mendapatkan keluhan dari pelatnas atletik. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Bob Hasan, curhat tentang venue latihan.

Amali meninjau pelatnas atletik di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jumat (25/10/2019) pukul 15.00 WIB, usai mengunjungi cabang panahan. Ketika tiba di Stadion Madya, Amali disambut oleh Lalu Muhammad Zohri dkk. Hadir pula Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan, yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal PASI Tigor Tanjung.

Dalam pertemuan antara atlet, pengurus, dan menpora itu. Bob menyampaikan langsung apa yang menjadi tantangan atletnya menuju SEA Games 2019. Terutama tempat latihan yang harus berbagi dengan cabor lain, terkhusus sepakbola.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ini stadion dibangun Bapak Sukarno untuk membangun olahraga. Tetapi, sekarang sudah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) untuk mencari duit. Padahal, kami inginnya atletik bisa terus latihan di sini. Jangan ada apa-apa untuk mencari duit," kata Bob dalam kesempatan itu.

Ya, selain digunakan sebagai salah satu tempat bertanding sepakbola, Stadion Madya juga pernah menjadi lokasi acara marching band bertajuk Indonesia Drum Corps Championship 2019. Acara tersebut berlangsung tiga hari mulai 3-6 Oktober. Alhasil, stadion menjadi kotor bahkan ditemukan kawat serta paku di lintasan.

"Mereka sewakan ya kami tidak bisa apa-apa. Yang kuasa kan Departemen Keuangan. Padahal, Bung Karno bangun ini (stadion) khusus olahraga, nyatanya jadi apa sekarang?" sesal Bob.

Bahkan tak jarang, kata Bob, atletnya harus pindah ke Stadion Pakansari, Bogor, sebab lintasan Rawamangun juga sudah rusak.

Menjawab keluhan itu, Amali mengaku tak bisa mengambil keputusan langsung. Sebab, kawasan GBK berada di bawah Sekretaris Negara.

"Saya akan bicara dengan Setneg lebih dulu untuk mencari jalan keluarnya. Seperti apa ya saya belum bisa jawab sore ini. Nanti akan kami bicarakan karena ini tak boleh mengganggu pembinaan. Pembinaan itu harus kontinu dan PASI termasuk yang berhasil membina secara terus menerus," politisi Golkar ini menjelaskan.

"Tak diragukan lagi banyak juga legenda olahraga yang berasal dari atletik. Untuk itu, semua masalah ini kami catat dulu. Ini bukan (wewenang) Menpora. Jika ada di bawa Kemenpora saya bisa langsung cari solusinya," kata dia.

Polemik Stadion Madya di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, tidak hanya fokus pada cabang atletik sempat menjadi diskusi Kemenpora, cabor, juga klub Bhayangkara FC, dan PPK GBK. Saat itu, PPK berkukuh akan memprioritaskan pelatnas. Tetapi pada kenyataan keputusan itu jarang terjadi. Zohri dkk masih kerap mengalah.



Simak Video "Video: DPR Sebut Dewan Statistik Nasional Tak Bisa Intervensi Lembaga Survei"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads