Jakarta - Timnas sofbol putri menjalani pelatnas ke SEA Games 2019 Filipina dengan pas-pasan. Mereka ditampung di kediaman manajer tim selama dua bulan, perlengkapan menggunakan stok lama.
Sofbol putri direncanakan tampil di SEA Games 2019. Selain itu, mereka juga dalam usaha mencari tiket Olimpiade 2020 Tokyo.
Pelatnas sofbol pun menggeber latihan intensif sejak April 2019, yang dibagi dalam dua tahap, yakni tahap pertama, persiapan untuk Asia Cup 2019, kemudian tahap kedua, pemusatan dilakukan September. Di bulan September itu pula Timnas sofbol tampil di Kualifikasi Olimpiade 2020 di Shanghai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kondisi tanpa anggaran, mau tak mau Manajer Timnas sofbol, Iwan Jarot, harus memutar otak agar atletnya tetap menjalani latihan dengan nyaman. Salah satu terobosan yang dibuat adalah dengan membuka rumahnya untuk tempat menginao atlet dari luar Jakarta. Adapun, atlet asal DKI Jakarta tinggal di rumah masing-masing.
"Memang kalau masalah kumpul sudah dari September, tapi belum sentralisasi karena terkait pendanaan yang belum cair. Intinya, saya tak tahu mekanismenya bagaimana, karena saya bukan orang PB (Pengurus Besar) Perbasasi (Persatuan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia)," kata Iwan kepada
detikSport, Kamis (14/11/2019).
Dalam tempo dua bulan menampung empat atlet dari Papua Barat dan Kalimantan Tengah itu pun, Iwan harus menanggung akomodasi para atlet. Tak hanya itu, urusan sewa lapangan juga dia ambil alih.
"Karena, yang saya tahu mereka belum digaji. Makanan dan lain-lainya diakomodir. Intinya, kami masih menjalani pelatnas mandiri dalam arti kata persiapan ini belum mendapat kucuran dana dari pengurus," katanya.
Menurut Iwan, dirinya pernah mengomunikasikan ini kepada pengurus PP Perbasasi. Tapi, menurut Iwan, PB Perbasasi, juga bilang tak ada uang.
"Balik lagi soal pendanaan. Tetapi mestinya ini olahraga yang sudah di-approve pasti ada reimburse segala macam karena uang sewa lapangan juga saya yang bayar," ujar pria berusia 52 tahun ini.
Latihan di GBK tapi Masih Bayar Sebagai gambaran, untuk sewa lapangan sofbol di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan dibagi dalam tiga waktu. Pagi sampai pukul 14.00 WIB sebesar Rp 550 ribu sudah termasuk pajak setiap hari. Pukul 14.00 WIB sampai 16.00 WIB dipatok harga Rp 1,1 juta, sedangkan pukul 16.00 WIB ke atas dihargai Rp 1,6 juta.
"Kami tidak tahu soal surat untuk sewa Rp 0 rupiah untuk pelatnas dari Kemenpora. Selama ini, pada kenyataannya kami bayar. Kami sudah meminta PB mengurusi tetapi belum ada kabar lagi," jelas dia.
Iwan yang bukan pengurus mengaku kaget sekaligus sedih dengan kondisi tersebut. Menurutnya, sudah seharusnya atlet yang dipersiapkan untuk berjuang di arena pertandingan tidak diganggu urusan nonteknis.
"Saya sejak awal sudah sampaikan kondisinya berjalan seperti ini, dananya juga masih belum ada kejelasan bagaimana. Kalau mau tetap latihan bersama-sama saya coba fasilitasi. Mereka mau karena ada keinginan dapat medali emas.Masalah dana segala macam memang disampaikan akan di-reimburse. Tetap kondisinya (seharusnya) bisa ideal," dia mengharapkan.