Jakarta - Pembukaan
SEA Games 2019 ditandai dengan pidato Presiden Filipina
Rodrigo Duterte di Bulacan dan nyalanya api kaldron di Stadion Atletik, Clark. Indonesia menandainya dengan emas dari polo air dan kasus pencoretan atlet senam.
Upacara pembukaan SEA Games 2019 dipusatkan di gedung serbaguna Philippine Arena, Bulacan, Sabtu (30/11/2019). Presiden Filipina Duterte mengucapkan selamat datang 'Mabuhay' kepada peserta sebagai penanda dibukanya pesta olahraga 11 negara Asia Tengara itu.
Di saat bersamaan, api kaldron dinyalakan di Stadion Atletik di Clark yang berjarak sekitar 93,5 km dari Bulacan. Api Kaldron itu disulut oleh dua petinju tuan rumah,
Manny Pacquiao dan Nesthy Pelecio.
Sebelum upacara pembukaan dilangsungkan, Indonesia sudah menyegel satu medali emas. Itu didapatkan oleh
Timnas Polo Air putra. Selain menjadi emas pertama Kontingen Indonesia di SEA Games 2019, emas itu merupakan yang pertama diraih Timnas Polo Air Merah Putih sejak berpartisipasi pada 1977. Untuk kali pertama pula emas polo air putra lepas dari tangan Singapura sejak 1965.
Selain itu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI),
Raja Sapta Oktohari dan Menteri Pemuda dan Olahraga
Zainudin Amali sepakat menambah target medali emas di SEA Games 2019. Dari 45 emas menjadi 60 emas, itu agar Indonesia bisa memenuhi target dari Presiden RI Joko Widodo yang menginstruksikan agar Indonesia finis di urutan dua besar.
Dari cabang olahraga sepakbola,
Timnas Indonesia U-22 memulai SEA Games dengan meyakinkan. Tim besutan Indra Sjafri itu selalu menang dalam dua laga, termasuk mengalahkan tim favorit juara, Thailand, dan
clean sheet di laga-laga itu.
Nadeo mendapatkan pujian dari warganet atas penampilan dan ketampanannya. (Grandyos Zafna Manase Mesah/detikSport) |
Timnas Indonesia mengawali langkah dengan mengalahkan Thailand 2-0. Kemudian, menundukkan Singapura juga dengan skor 2-0.
Itu tak lepas dari penampilan sip Osvaldo Haay (dua gol), Egy Maulana Vikri, dan Asnawi Mangkualam. Juga, kiper
Nadeo Argawinata. Khusus kepada Nadeo, warganet juga memuji penampilan fisiknya yang disebut mirip dengan kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga.
Di Tanah Air, SEA Games justru heboh dengan atlet
senam dari Kediri, Jawa Timur,
Shalfa Avrila Siani, yang dipulangkan dengan alasan keperawanan. Shalfa, melalui ibundanya Ayu Kurniawati, kecewa dengan keputusan pelatih pelatnas senam artistik yang menyebut putrinya tak lagi perawan dan tidak layak memperkuat Indonesia di SEA Games.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani), Ita Yuliati, bersikukuh pencoretan sudah sesuai prosedur. Shalfa disebut kerap melakukan tindakan indisipliner yang berakibat penampilannya menurun.