Indonesia diperkuat 841 atlet ke SEA Games 2019. Mereka diturunkan pada 52 cabang olahraga untuk memperebutkan 530 keping emas.
Sempat hanya berani mematok 45 medali emas, target itu diubah setelah Presiden Joko Widodo meminta Indonesia finis di urutan kedua. Dalam konferensi pers di Manila, menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dam Ketua Komite Olimpiade (KOI) Rajsa Sapta Oktohari mengumumkan untuk mematok target minimal 60 emas untuk memenuhi permintaan Presiden RI itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk papan klasemen Selasa (10/12/2019) malam, Vietnam, yang menempati urutan kedua besar bahkan mengoleksi 96 emas, 85 perak, dan 104 perunggu. Sementara itu, Thailand berada di urutan ketiga dengan koleksi 92 emas, 102 perak, dan 122 perunggu. Sementara itu, Indonesia mendapatkan 72 medali emas, 83 perak, dan 111 perunggu. Emas terakhir dipersembahkan oleh Timnas Voli putra.
Harry mengakui hampir 20 persen peluang medali emas hilang. Antara lain, medali di renang, e-Sport, pencak silat, balap sepeda, bahkan taekwondo yang tanpa satu keping emas pun sukses diraih. Padahal, targetnya dua emas. Begitu dengan balap sepeda yang menargetkan enam emas justru hanya mampu merebut satu emas lewat Aiman.
"Jadi, untuk menjadi runner-up memang dari awal sulit (dicapai) tapi harapan Presiden itu menjadi pelecut kami agar atlet lebih on fire. Itu dibuktikan banyaknya potensi medali emas itu tercapai di SEA Games ini bukan hanya kami yang terkejut, pengurus cabornya juga merasakan yang sama. Karena kan hampir 60 persen atlet kami ini adalah muda dan baru mentas pertama kali di SEA Games," kata Harry kepada detikSport.
"Memang ada beberapa cabor yang kami harapkan medali emas contoh renang, E-sport, pencak silat, tapi banyak juga yang tidak terduga seperti pentathlon, sambo, itu juga. Kemudian cabang menembak. Jadi artinya kalau dibilang ini sudah melewati ekspektasi lah. Tinggal ke depannya yang kurang-kurang jadikan ini sebagai evaluasi," dia menjelaskan.
"Ya, karena itu di atas target semua dan medali emas yang kami harapkan. Termasuk harapan Bapak Jokowi medali emas di atas 60 kan terlampaui semua. Boleh dibilang negara besar lainnya Thailand dan Vietnam sundul-sundulan, kita pun hampir bersaing hanya tidak semua cabor," dia menambahkan.