Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menjatuhkan hukuman kepada Rusia larangan berlaga di acara olahraga internasional pada rapat komite eksekutif di Lausanne, Swiss, Senin (9/12/2019). Negeri Beruang Merah tersebut dilarang tampil selama empat tahun.
Hukuman tersebut diberikan karena otoritas Rusia dilaporkan bersekongkol menutupi penyalahgunaan doping atlet-atlet melalui badan anti-doping negara, Rusada. Bekas negeri pecahan Uni Soviet tersebut diketahui memanipulasi data laboratorium yang diserahkan kepada penydik pada Januari 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Putin menyarankan negaranya banding atas pelarangan tersebut. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa larangan tersebut adalah hukuman politik, bukan hukuman olahraga.
"Pertama-tama kami perlu menganalisis keputusan itu, inilah bagian jelas yang dapat saya lihat. Misalnya, tidak ada keluhan kepada Komite Olimpiade Nasional. Jika tak ada keluhan, berdasarkan Piagam Olimpiade, maka sebuah negara masih bisa mengikuti kompetisi di bawah bendera nasional mereka," kata Putin saat konferensi media dikutip dari AS.
"Hal ini berarti keputusan WADA tersebut bertentangan dengan Piagam Olimpiade. Oleh karena itu, kami punya alasan bagus untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS)," Putin menambahkan.
"Terdapat pula berbagai argumen lainnya, tetapi pertama-tama para pakar dan tim hukum kami mesti menganalisis segalanya, sehingga kami bisa berbicara dengan mitra kami secara kompeten. Namun saya percaya, semua orang sepertinya sepakat soal ini, bahwa hukuman ini seharusnya bersifat individual dan berdasarkan tindakan yang dilakukan seorang individu."
"Hukuman ini tidak boleh dijatuhkan secara kolektif, yang mana sanksi berlaku juga kepada orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan kejahatan tersebut. Semua orang sadar dengan ini, saya percaya para pakar WADA pun mengetahui hal ini juga."
"Tetapi jika mereka mengambil keputusan hukuman kolektif, saya rasa ini adalah alasan untuk yakin jika sanksi tersebut tak berusaha menjaga olahraga tetap bersih, melainkan berdasarkan pertimbangan politik yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan olahraga dan nilai-nilai Olimpiade," Putin menjelaskan.
(bay/rin)