Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sebelumnya memutuskan larangan Rusia berlaga di acara olahraga internasional pada pertemuan komite eksekutif di Lausenne, Swiss, Senin (9/12/2019). Negeri Beruang Merah itu dijatuhi sanksi dilarang tampil selama empat tahun.
Hal itu lantaran otoritas Rusia dilaporkan ber-kongkalikong membantu menutupi penyalahgunaan doping atlet melalui badan anti-doping negara, Rusada. Bekas negeri pecahan Uni Soviet itu diketahui memanipulasi data laboratorium yang diserahkan ke penyelidik pada Januari 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau negaranya mendapat sanksi larangan tampil, tetapi timnas Rusia masih bisa bermain andai mereka lolos ke Piala Dunia 2022. Nantinya, mereka tidak diizinkan mewakili negaranya, melainkan menjadi representasi tim netral.
"Jika mereka lolos ke Piala Dunia, tim yang merepresentasikan Rusia tidak bisa berpartisipasi. Tetapi jika ada mekanisme yang diterapkan, maka mereka dapat mengajukan permohonan untuk berpartisipasi secara netral, bukan sebagai perwakilan Rusia," kata Komite Peninjau Kepatuhan WADA, Jonathan Taylor, dikutip dari Reuters.
"FIFA yang akan melaksanakan mekanisme tersebut, tetapi mereka harus melakukannya bersama WADA. Meski demikian, tidak akan ada bendera atau lagu kebangsaan," Taylor menambahkan.
Juru bicara dari FIFA mengatakan, induk sepakbola dunia itu telah meminta WADA dan Asosiasi Federasi Internasional Olimpiade Musim Panas (ASOIF) untuk mengklarifikasi bagaimana larangan empat tahun tersebut memengaruhi tim sepakbola Rusia. Sementara badan sepakbola Eropa, UEFA, tidak berkomentar soal kasus ini.
Andai Artem Dzyuba dkk lolos ke Piala Dunia 2022 dan mewakili tim netral, maka ini menjadi kali keempat timnas sepakbola Rusia menggunakan bendera berbeda sepanjang mengikuti turnamen sepakbola internasional. Sebelumnya, tim berjuluk Sbornaya itu pernah bermain merepresentasikan Uni Soviet (1924-1991), Persemakmuran Negara-negara Merdeka atau CIS (1992), serta Federasi Rusia (1992-sekarang).
(bay/din)