Panitia pelaksana Proliga 2020 memutuskan meniadakan seluruh pertandingan final four satu dan dua, serta grand final. Keputusan diambil karena tak dapat izin.
Sebelumnya, panpel Proliga 2020 telah memutuskan memindahkan tempat pelaksanaan final four satu dan dua, serta grand final ke Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai 3 sampai 19 April.
Dari semula gelaran itu dilaksanakan di sejumlah kota Solo, Kediri, dan Yogyakarta. Tapi kemudian keputusan itu diubah, babak empat besar dan final resmi disetop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Proliga, Hanny S. Surkatty, mengatakan keputusan ini diambil setelah pihaknya menerima surat dari Federasi Bolavoli Internasional (FIVB). Di dalam surat tersebut FIVB selaku Badan Teringgi Bola Voli Dunia meminta penyetopan pertandingan imbas pandemi virus corona.
Seiring surat tersebut, panpel juga tak mendapat izin penyelenggaraan oleh pihak terkait. Kemudian ditambah pemberitaan resmi oleh Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) yang memperpanjang status keadaan darurat bencana wabah akibat virus corona (covid-19) sampai tanggal 29 Mei 2020.
"Makanya, kami meniadakan final four dan grand final," kata Hanny yang juga Ketua III Bidang Pertandingan PP. PBVSI, dalam rilis yang diterima detikSport, Rabu (18/3/2020).
Hanny mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat resmi penyetopan liga kepada empat tim putra dan empat tim putri yang sudah memastikan tampil di babak empat besar itu.
Mereka yaitu, Jakarta BNI 46 putra dan putri, Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta Pertamina Energi putra dan putri, Palembang Bank SumselBabel, Bandung bjb Tandamata, dan Jakarta PGN Popsivo Polwan.
"Bahkan, sebelumnya kami sudah sampaikan secara lisan kepada klub-klub itu," ujarnya.
Dengan keputusan itu, juara Proliga baik putra maupun putri musim ini tidak ada. "Juara tidak ada. Tetapi peringkatnya diambil dari (klasemen) reguler," ujarnya.
(mcy/cas)