'Master Of Mind' Conor McGregor

'Master Of Mind' Conor McGregor

Afif Farhan - Sport
Rabu, 27 Mei 2020 21:23 WIB
Conor McGregor menyatakan pensiun dari cabang olaharaga Mixed Martial Art. Keputusan sang petarung untuk pensiun menghebohkan masyarakat dunia.
'Master Of Mind' Conor McGregor (Reuters)
Jakarta -

Conor McGregor selalu menghina lawan, trash talk, sampai menyerang ke sisi personal. Tapi itulah dia, 'Master Of Mind' yang bisa mengacaukan benak pikiran lawan!

Conor McGregor disebut sebagai petarung UFC dengan bayaran termahal. Dia sudah jadi ikonnya UFC dengan gayanya yang petantang-petenteng.

Jangan lupa, petarung asal Irlandia itu adalah mantan juara dua divisi di UFC, yakni juara di kelas featherweight dan lightweight. Bahkan, dia pernah memenangi tiga pertandingan di tiga divisi.

Menariknya, Conor McGregor tak hanya lihai di dalam octagon. Dirinya juga lihai saat adu bacot.



Conor McGregor latihanConor McGregor (Instagram/@thenotoriousmma)



McGregor terkenal dengan trash talk. Baik saat sesi jumpa pers, wawancara dengan media, hingga di sosial media.

Dia tak segan menghina lawan, sampai-sampai ke kehidupan pribadinya. Seperti saat tahun 2018 lalu kala jumpa pers sebelum bertanding dengan Khabib Nurmagomedov.

"Dia adalah 'Master Of Mind'. Dia akan menekan semua tombol untuk menyerang agama, keluarga, negara, dan lainnya. Itulah cara dia dan dia sangat hebat dalam hal tersebut," kata pelatih Khabib Nurmagomedov, Javier Mendez kepada MMA Fighting.

"Dari situlah, McGregor bisa memainkan emosi lawan. Dari situlah, lawan jelas terprovokasi dan bisa mempengaruhi hasil pertandingan. Itu adalah strategi bertanding yang belum tentu bisa dilakukan petarung lain," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Conor McGregor yang menyerang Khabib Nurmagomedov dari soal agama, keluarga hingga negara sebelum pertandinganConor McGregor yang menyerang Khabib Nurmagomedov dari soal agama, keluarga hingga negara sebelum pertandingan (Reuters)





Bahkan, Conor McGregor disebut sebagai 'The Best Trash Talk in UFC History'. Semua lawannya pernah dilibas oleh mulutnya yang tajam.

Dia pernah menyerang Nate Diaz sebelum bertanding, yang menyebutnya bahwa dirinya lebih kaya dan bisa membiayai semua keluarga Nate Diaz. Atau ketika melawan Floyd Mayweather di ring tinju, dia tak takut dengan rekor kemenangan 49-0.

ADVERTISEMENT

Conor McGregor yang adu bacot dengan Floyd MayweatherConor McGregor yang adu bacot dengan Floyd Mayweather (Action Images via Reuters/Paul Childs)

Conor McGregor memang suka adu bacot. Tapi jangan salah, dia juga hebat di octagon dengan rekor kemenangan 22-4. Dia bukanlah si mulut besar yang sembarangan.

Kuliner


(Halaman selanjutnya, kadang Conor McGregor jadi good boy)



Setelah UFC 249 kemarin berakhir dengan Justin Gaethje yang keluar sebagai pemenang mengalahkan Tony Ferguson. Conor McGregor 'ikut campur'.






Dia menyebut pertandingan terbesar UFC selanjutnya adalah dirinya melawan Justin Gatehje atau melawan Khabib Nurmagomedov. Dia memaki Tony ferguson yang harus belajar bertarung lagi dan menyebut Khabib sebagai tikus yang pengecut karena memilih pulang kampung ke Rusia.

Akan tetapi ketika ayah Khabib Nurmagomedov, Abdulmanap masuk rumah sakit dan koma, Conor McGregor menyampaikan empatinya. Dia turut mendoakan.




Conor McGregor kadang menunjukkan kedewasannya. Pertandingan terakhirnya melawan Donald Cerrone di bulan Januari 2020 kemarin, 'The Notorious' (begitu julukannya), sama sekali tidak melempar trash talk.

Dirinya kalem dan hanya bilang bisa membaca permainan Donald Cerrone seperti membaca buku. McGregor membuktikannya saat bertarung dan menang hanya dalam 40 detik!

BACA JUGA: Conor 'Good Boy' McGregor

Conor McGregorConor McGregor (Matthew Lewis/Getty Images)

Kadang Conor McGregor menjadi good boy tapi kadang menjadi bad boy. Tak ayal, predikat 'Master Of Mind' pantas disematkan padanya.

Dia sudah menyerang lawan sebelum masuk octagon lewat mental!


Hide Ads