Taekwondo Indonesia Segera Mulai Pelatnas

Taekwondo Indonesia Segera Mulai Pelatnas

Mercy Raya - Sport
Rabu, 10 Jun 2020 14:18 WIB
Tim Taekwondo Indonesia rapid test COVID-19.
Taekwondo Indonesia Segera Mulai Pelatnas. (Foto: dok. Pengurus Besar Taekwondo Indonesia)
Jakarta -

Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) akan memulai pemusatan latihan nasional (pelatnas) dalam waktu dekat. Mereka sedang mempersiapkan pengajuan proposal.

Kepala bidang Pembinaan Prestasi Yefi PB TI Yefi Triaji mengatakan, pengajuan ini penting karena sudah lama atletnya tidak berlatih optimal di GOR POPKI, Cibubur.

Enam atlet kyorugi yang dipersiapkan untuk kualifikasi Olimpiade Tokyo hanya tinggal di mes dan menjalani latihan seadanya karena lahan terbatas. Mereka adalah Muhammad Bassam Raihan, Mariska Halinda, Ibrahim Zarman, Adam Yazid Ferdyansyah, Farel Patra Syaifullah, dan Aqila Aulia Ramadani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini saya sedang siapkan surat pengajuan pelaksanaan pelatnas di gedung POPKI dan dengan protokol kesehatan. Jadi semua yang terlibat baik atlet, pelatih, manajer, tim pendukung itu harus sehat dulu," kata Yefi kepada detikSport, Rabu (10/6/2020).

Sejauh ini, sebut Yefi, pihaknya telah menjalani dua kali rapid test. Uji kesehatan itu dilakukan kepada enam atlet kyorugi, empat pelatih, manajer, dan lima tim pendukung saat menjelang Lebaran dan yang terakhir dilakukan pekan lalu.

ADVERTISEMENT

"Hasilnya negatif semua. Jadi walaupun pelatnasnya disetop akhir Maret lalu, kami harus memastikan kesehatan mereka dan karantinanya dilakukan secara ketat," ujarnya.

"Hanya enam atlet saja yang dipelatnaskan karena di Olimpiade cuma mempertandingkan kyorugi. Sedangkan cabang disiplin poomsae belum masuk," ucap dia menambahkan.

Selain bisa latihan secara optimal, PB TI berencana mengagendakan uji coba di Korea Open pada Oktober 2020.

"Meskipun ajang itu masih dikaji karena melihat keamanan juga, tapi pada prinsipnya ketika diberikan fasilitas untuk pelatnas kembali kami akan gunakan semaksimal mungkin. Karena seorang atlet jika tiga sampai empat hari tidak latihan sudah hancur lagi, dari nol lagi. Makanya ini penting tapi dengan protokol kesehatan yang benar juga."




(mcy/krs)

Hide Ads