Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita mengatakan aktivitas olahraga secara berlebihan contohnya saat bersepeda dapat terjadi karena ketidakpuasan seseorang terhadap proses maupun hasil akhir dari target goal. Ketidakpuasan ini dapat berlanjut menjadi peningkatan durasi, frekuensi, dan intensitas dari olahraga yang lambat laun susah untuk dikontrol dan justru dapat berakibat buruk terhadap kesehatan.
"Olahraga berlebihan dapat menyebabkan kardiotoksisitas, yaitu kondisi kerusakan pada otot jantung yang menyebabkan jantung tidak dapat berfungsi optimal dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia atau gangguan irama jantung," ujar dr Adeline kepada detikHealth, baru-baru ini.
Kemudian dilansir dari laman dw.com, gowes yang dilakukan terlalu lama (endurance sports) juga bisa secara permanen meregangkan otot jantung sehingga membuat jantung bekerja dengan lebih berat. Adapun cerita tragis menimpa seorang pesepeda asal Belgia Michael Goolaerts, yang meninggal akibat serangan jantung dalam lomba Paris-Roubaix Race tahun 2018 silam pada usia muda 23 tahun.
dr Adeline mengatakan untuk menghindari masalah kesehatan, maka sebaiknya olahraga dilakukan dengan intensitas dan frekuensi yang sesuai dengan kemampuan tubuh. Hal itu karena aktivitas fisik berlebihan yang membakar lemak dengan cepat, juga bisa memengaruhi sistem imunitas tubuh.
"Waktu berolahraga yang baik disarankan di pagi hari agar ketika melakukan olahraga bisa mendapatkan paparan sinar matahari pagi yang juga baik terhadap kesehatan tubuh. Untuk durasi sebaiknya sekitar 30-40 menit per hari sudah cukup. Perlu diperhatikan sebelum melakukan olahraga agar memeriksakan kondisi tubuh, khususnya kondisi jantung agar menghindari resiko kejadian yang tidak diinginkan," ungkap dr Adeline.
Terkait dengan kebenaran gowes terlalu lama bisa sebabkan serangan jantung, tampaknya cukup ada bukti yang menunjukkan hal tersebut. Tentunya tambahan penyakit yang memengaruhi kondisi jantung seperti kolesterol tinggi, juga bisa mengakibatkan serangan jantung tiba-tiba saat bersepeda.
"Olahraga berkaitan erat dengan kondisi metabolisme tubuh termasuk kolesterol. Jika kadar kolesterolnya tidak terkontrol, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner," ungkap dr Adeline.
Fakta pun menunjukkan, penurunan kolesterol darah sebanyak 1%, mampu menurunkan risiko serangan jantung sebesar 2%. Oleh karena itu untuk menghindari risiko serangan jantung akibat kolesterol, Anda perlu mengontrol kadarnya di dalam tubuh. Salah satu cara mengontrol kolesterol Anda adalah dengan mengatur makanan yang masuk ke dalam tubuh, dengan menghindari makanan berlemak dan mengonsumsi makanan lebih sehat.
Untuk hasil yang lebih maksimal, Anda juga bisa mengonsumsi Nutrive Benecol sebanyak dua botol setiap harinya setelah makan. Kandungan Plant Stanol Ester (PSE) dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. (prf/ega)