Menpora Zainudin Amali menyinggung 3 sektor menjelang peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Sport science, sport industry, dan sport tourism yang disebutnya.
Pada 9 September, Haornas diperingati. Amali ingin peringatan ini dimaknai sebagai kebangkitan olahraga Indonesia di tiga sektor itu .
Hal itu ia sampaikan dalam acara Haornas 2020 Tingkatkan Kebugaran, Prestasi, dan Nilai Ekonomis Olahraga, di Wisma Kemenpora, Selasa (8/9/2020). Menurutnya, Indonesia cukup tertinggal terkait tiga hal tersebut padahal punya kemampuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut informasi dari teman-teman akademisi, informasi soal sport science sudah ada sejak 1980-an, tapi implementasi di lapangan belum kelihatan. Nah, ini yang kami coba dorong dalam Haornas kali ini," kata Amali kepada pewarta.
Ia pun menjelaskan saat ini telah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi, terutama yang memiliki peralatan memadai.
"Jadi tempatnya kami siapkan dan kami sharing peralatannya. Khususnya ada fakultas negeri yang ada peralatan olahraga seperti UNJ dan Universitas Surabaya, Bandung juga sudah menawarkan kepada kami," ujarnya.
"Nantinya, pemerintah sudah memiliki kemampuan yang lebih tentu akan kami dorong ke cabor-cabor," ia menambahkan.
Selain sport science, Amali juga menyinggung pemanfaatan sport tourism dalam menambah devisa negara menjelang peringatan Haornas. Menurutnya, sudah banyak negara-negara yang menggunakan olahraga sebagai pemasukan devisa mereka.
Nah, Indonesia bisa menjadikan sport tourism di tengah pandemi sebagai titik balik kebangkitan untuk dua sektor tersebut sekaligus.
"Kita yang dibekali alam luar biasa, sambil berwisata, dan tersedia semua tapi belum dikelola yang baik. Jadi Haornas momentum kita untuk mendorong ini.
Contoh Thailand itu punya paket wisata olahraga. apalagi ekonomi kita sekarang sudah jatuh, jadi harus dibangkitkan," katanya.
"Begitupun sport industry yang sampai saat ini kita bergantung dengan produk-produk luar," tambahnya.
Amali kemudian memuji PSSI yang telah berani memulai dalam pemanfaatan produk dalam negeri untuk jersey Timnas.
"Saya berterima kasih kepada ketum PSSI karena jerseynya itu buatan lokal dan kualitasnya tak kalah. Tak hanya barang, untuk industri jasa juga tak banyak yang bisa kegiatan olahraga atau EO. Waktu Asian Games kemarin kita masih tetap butuh bantuan dari luar untuk opening dan closing. Nah, ke depan industri barang dan jasa harus bisa kita lakukan sendiri.
"Belum lama ini kami MoU dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Semoga ini bisa ada tindak lanjutnya setelah Haornas) selesai," harapnya.
(mcy/cas)