Masa depan 10 cabor yang tereliminasi dari Pekan Olahraga Nasional (PON) semakin tak jelas. Setelah tersendat karena Corona, kini muncul pertentangan dari KONI Papua.
Adalah Sekretaris Umum KONI Papua Kenius Kogoya yang bersikeras penyelenggaraan PON tak berbagi dengan provinsi lain. Ia bahkan meminta provinsi yang berminat menyetop upayanya untuk mempertandingkan kesepuluh cabang tersebut.
"PON ke-20 itu hanya akan digelar di Bumi Cenderawasih, tidak ada provinsi lain, semua pihak harus hormati keputusan Presiden" kata Kenius dalam laman resmi PONXX 2020Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kenius, keputusan memangkas cabor dari 47 cabang yang dipertandingkan menjadi 37 bukan semata-mata keinginan Papua. Melainkan koordinasi banyak pihak, termasuk Presiden.
"Bukan kami (Papua) yang minta dikurangi tetapi dalam rapat terbatas dengan Presiden, Gubernur Papua (Lukas Enembe) meminta penambahan anggaran pembangunan infrastruktur, tapi Presiden perintahkan untuk kurangi cabor. Pengurangan cabor pun kami melakukan koordinasi dengan semua pihak," tuturnya.
Ia tak menepis banyak provinsi kecewa dengan pencoretan 10 cabor tersebut. Tapi PON bukan satu-satunya jalan pembinaan atlet. Daerah bisa memanfaatkan kejuaraan daerah, (kejuaraan) nasional, maupun internasional.
"Tujuan PON ini kan memperat persatuan dan kesatuan anak bangsa Indonesia. Kalau hanya soal prestasi bukan tujuan kita," ujarnya.
Diketahui, 10 cabor yang tercoret itu adalah balap sepeda, bridge, dansa, golf, gate ball, petanque, ski air, soft tenis, tenis meja, dan wood ball. Sejauh ini, baru Jawa Timur yang menaruh minat untuk menjadi tuan rumah pendamping.
(mcy/aff)