Pengajuan naturalisasi empat pemain asing sempat dipertanyakan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat RI kepada Menpora Zainudin Amali. Sejauh mana kebutuhannya?
Empat atlet asing yang mengajukan diri sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) ialah tiga pebasket Brandon Van Dorn Jawato, Lester Prosper, Kimberly Pierre Louis, dan dari cabang olahraga sepakbola Marc Anthony Klok .
Permohonan pengajuan mereka pun telah sampai di meja Komisi III dan dirapatkan pada Senin (5/10/2020). Hanya dalam rapat tersebut, DPR tak serta merta menyetujuinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi III mempertanyakan alasan menaturalisasi pemain tersebut. Terlebih dari pengalaman sebelumnya, beberapa pemain asing yang sudah menjadi WNI tak banyak mempengaruhi kemajuan olahraga Indonesia.
Menjawab itu, Amali mengatakan bahwa empat pemain tersebut memiliki kepentingan besar. Salah satunya terkait Kualifikasi FIBA Asia Cup dan Piala Dunia Basket 2023.
"Terus terang, kalau lihat kondisi sekarang kami memang sangat membutuhkan tambahan tenaga yang bisa memperkuat timnas bola basket," kata Amali dalam rapat kerja bersama dengan Komisi III dan MenkumHAM, Senin (5/10/2020).
"Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023, dan sebelum itu kita harus mengikuti Kualifikasi Piala Asia yang menjadi rangkaiannya. Maka kita harus mempersiapkan atlet ini," lanjutnya.
Bukan tanpa sebab, menteri asal Gorontalo itu, mengatakan demikian. Indonesia dinilainya jauh tertinggal dengan negara-negara lain, bahkan di level Asia Tenggara.
"Pada saat SEA Games di Manila, begitu berhadapan dengan negara-negara yang dibolehkan dua kewarganegaraan kita jauh tertinggal. Memang kondisinya seperti itu. Itu lah yang menjadi alasan secara teknis mengapa pengajuan PP Perbasi kami teruskan ke KemenkumHAM dan sudah diteruskan kepada Presiden," ujarnya.
Saat memberikan rekomendasi Menpora juga meriset latar belakang para pemain sehingga dinilai layak untuk diajukan permohonan kewarganegaraannya.
Alasan serupa juga diajukan untuk Marc Anthony Klok. Kebutuhan pemain asal Persija itu terhadap Timnas Indonesia senior juga besar untuk memperbaiki ranking Indonesia di FIFA. Saat ini, Merah-Putih menempati peringkat 173.
"Kita akan memasuki ajang kejuaraan yang menentukan posisi peringkat kita. Nah ini tentu tidak mudah untuk memperbaiki itu, karena yang dihitung di tingkat senior," jelasnya.
"Kalau Timnas U-19 yang saat ini berada di Kroasia kita cukup banyak harapan. Tapi yang level senior ini kita butuh tenaga untuk memperkuat sepakbola kita," kata Amali lagi
Marc Klok pertama kali dipanggil pelatnas Timnas saat training camp di Cikarang. Saatitu pelatihnya masih Simon Mcmenemy.