.webp)
Khabib Nurmagomedov mengucurkan air mata di akhir partainya lawan Justin Gaethje dalam gelaran UFC 254. Tangisan itu bagaikan luapan dari semua emosi yang sudah menumpuk di dalam hatinya.
Khabib Nurmagomedov Vs Justin Gaethje menjadi sajian utama UFC 254 di 'Fight Island', Abu Dhabi. Beda dari biasanya, Khabib bertanding tanpa sang ayah, Abdulmanap, yang sudah meninggal dunia.
Saat ronde kedua berjalan 1 menit 34 detik, sebuah manuver dari Khabib Nurmagomedov atas Justin Gaethje berhasil bikin petarung asal Dagestan itu melakukan triangle choke. Justin Gaethje pun dibuat tak berdaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah wasit menyetop pertarungan, Khabib Nurmagomedov tak melakukan perayaan. Ia malah ke tengah ring dan bersimpuh. Ia menangis sejadi-jadinya.
Sungguh sebuah momen tak biasa. Apalagi, masih dalam momen yang sama, Khabib Nurmagomedov mengumumkan keputusannya. Ia akan pensiun demi menepati janji kepada sang ibunda. Tanpa sang ayah di sisinya, Khabib mundur dari arena.
"Lihat air matanya di akhir pertarungan. Matanya bersimbah air mata," Javier Mendez, pelatih Khabib, kepada media Australia Submission Radio.
"Itu benar-benar sarat emosi, ada banyak kesedihan. Dan aku cuma bisa mendatanginya dan bilang, 'Aku sayang dirimu dan teruslah menangis. Teruskan, keluarkan semuanya'," ucapnya seperti dilansir RT.com.
"Ia memang layak untuk melakukan itu. Ia benar-benar sudah menahan-nahan semuanya. Semuanya itu berkecamuk di dalam hatinya dan ia tahan-tahan, sampai akhirnya ia melakukan hal tersebut. Ia bahkan bilang, 'coach, jari kakiku patah tapi benakku tidak'."
"Itu menjadi penegas betapa kuat mentalnya. Dan aku selalu tahu selama ia yakin dengan dirinya sendiri, dengan keluarganya, dengan kepercayaan yang ia anut, ia takkan pernah terpatahkan," tuturnya soal Khabib Nurmagomedov.
