Sean Gelael sebenarnya berpeluang besar mendapatkan poin di sprint race F2 Bahrain. Tapi, kesalahan strategi pitstop DAMS membuyarkan misi Sean.
Sean yang start dari posisi ke-13 pada balapan di sirkuit Sakhir, Minggu (29/11/2020) sore WIB, sebenarnya mampu melesat hingga posisi kedelapan di awal balapan.
Kondisi kian menguntungkan Sean ketika insiden yang melibatkan Callum Ilott (UNI Virtuosi Racing) dan Jehan Daruvala (Carlin) Virtual Safety Car (VSC) turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, DAMS malah meminta Sean dan Dan Ticktum untuk ganti ban. Keputusan DAMS mengganti ban hard ke medium membawa petaka karena tidak semua tim mengambil opsi pit stop.
Sebab pit stop di sprint race bukanlah kewajiban. Selepas pit stop, posisi Sean dan Ticktum malah melorot jauh. Keduanya sulit menyaingi kecepatan pebalap lain yang punya kekuatan sama di ban hard mereka.
Alhasil, Sean gagal membawa pulang poin karena cuma finis posisi ke-14, turun satu peringkat dari posisi start. Sementara Ticktum juga bernasib sama karena finis posisi ke-12.
Pebalap Rusia, Robert Shwartzman (PREMA) memenangi Sprint Race. Dia ditemani rekan senegaranya, Nikita Mazepin (HitechGP), dan Louis Deletraz (Swiss/Charouz Racing) di podium.
Sean yang gagal menambah poin terpuruk di posisi ke-20 dengan tiga poin, sementara Ticktum di posisi ke-11 dengan 82,5 poin. Balapan terakhir F2 2020 masih dihelat di Bahrain pekan depan dengan nama Sakhir GP.
"Pit stop tidak berguna karena strategi kami salah. Saya tidak melihat masalah kami terselesaikan," ujar Sean Gelael yang merupakan pebalap didikan Tim Jagonya Ayam itu.