GBK Tutup, Pelatnas Renang Terpaksa Pindah Lokasi Latihan

GBK Tutup, Pelatnas Renang Terpaksa Pindah Lokasi Latihan

Mercy Raya - Sport
Selasa, 12 Jan 2021 12:45 WIB
Kawasan GBK kerap jadi destinasi pilihan bagi warga yang hendak berolahraga. Meski dibatasi guna cegah Corona, sejumlah warga tetap antusias berolahraga di sana
GBK Tutup, Pelatnas Renang Terpaksa Pindah Lokasi Latihan (Rifkianto Nugroho/detikSport)
Jakarta -

Pelatnas renang tidak bisa berlangsung di stadion Akuatik, Gelora Bung Karno (GBK). Pusat pengelolaan kompleks GBK menutup seluruh venue olahraga karena adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali.

Pelatih renang nasional, Albert Sutanto, mengatakan untuk sementara Siman Sudartawa dkk akan melakoni latihan di kolam renang Cikini hingga 25 Januari mendatang.

"Sebetulnya yang masalah di GBK-nya (bukan kebijakan PPKM). Jadi mereka tak dibuka. Kenanya di sana," kata pelatih renang nasional, Albert Sutanto, kepada detikSport, Selasa (12/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GBK melakukan penutupan sementara venue olahraga mulai 11 sampai 25 Januari 2021. Hal itu menyusul dikeluarkannya instruksi pemerintah melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 01 tahun 2021 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan untuk pengendalian penyebaran virus Corona 2019 tanggal 6 Januari 2021 dan merujuk pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 3 ahun 2021 tentang peraturan pelaksanaan penanggulangan virus Corona.

"Kalau ganggu (program) jelas ganggu banget. Cuma kami tak ada alternative lain. Jadi sementara yang bisa kami manfaatkan kolam yang buka yaitu di Cikini. Walaupun hotelnya ditutup tapi untuk penggunaan klub masih diizinkan," Albert menjelaskan.

ADVERTISEMENT

"Alasan kami kan harus latihan. Jadi lumayan lah, kalau tak latihan sama sekali malah bingung nanti. Meskipun akhirnya sesi trainingnya juga jadi berkurang. Seharusnya water sesinya 8 kali menjadi enam kali dalam dua pekan ini."

Menyoal protokol kesehatannya, Albert menjelaskan, pihak hotel memberikan aturan ketat kepada atlet renang nasional. Salah satunya atlet harus langsung pulang selepas latihan.

"Kami pakai kolam sekitar 1 jam 45 menit. Selain itu, tidak boleh lebih dari 25 orang di seluruh area kolam, masker harus dipakai terus, dilarang untuk mandi. Jadi selesai latihan harus langsung pulang, dan jaga jarak," ungkap pelatih kelahiran Surabaya tersebut.

Tak hanya lokasi latihan, renang juga melakukan perubahan rencana soal training camp di Australia yang seharusnya berlangsung awal Februari mendatang. Mereka memutuskan untuk memanggil pelatih asing dari negeri ibu kota Canberra itu ketimbang mengirim atlet karena mempertimbangkan situasi pandemi Corona.

"Kebetulan saya dapat kabar kalau masuk ke Australia dari negara Indonesia harus karantina 14 hari di sana. Begitupun sebaliknya, jika kita pulang dari sana harus karantina kembali 14 hari di sini. Kalau pelatih dikarantina masih bisa memberi program. Kalau atlet? Jadi kami lebih berharap pelatihnya yang datang ke sini," ujar Albert.

(mcy/aff)

Hide Ads