Ali Akbar, anak semata wayang Dewa Kipas alias Dadang Subur, menegaskan ayahnya tidak melakukan kecurangan di Chess.com. Ayahnya hanya korban provokasi.
Sebelumnya, Dewa Kipas diduga melakukan kecurangan sehingga bisa menang atas Gotham Chess alias International Master (IMI) Levy Rozman di pertandingan catur daring di Chess.com.
Kasus itu pun kian menjadi perhatian publik setelah Grand Master wanita, Irene Kharisma Sukandar, ikut mengomentarinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia bahkan menulis surat terbuka dengan tembusan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Pusat, KOI (Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) di laman medsosnya. Dewa Kipas dinilai mencoreng nama baik dunia catur Indonesia.
Menanggapi ayahnya dituduh melakukan tindakan tidak fair saat bermain catur, Ali Akbar, sang anak berupaya meluruskannya.
"Maaf kalau Bapak saya tidak bisa ditelepon, tapi saya akan mencoba menjelaskan semampunya," kata Ali kepada detikSport, Rabu (17/3/2021).
"Jujur saja, sebenarnya Bapak saya sudah benar-benar lelah dengan insiden ini, dan ingin semuanya bisa cepat berakhir dengan damai. Jadi Bapak tidak bisa lagi berkomentar apa-apa tentang kisruh yang terjadi, (bahkan kalau saya kasih teleponnya pun bapak tidak mau menjawab)," dia mengungkapkan.
"Terkait dengan Komentar GM Irene, bagi bapak, beliau hanya terprovokasi dari semua kabar yang terjadi. Pihak Percasi dan sebagian besar warganet masih menuduh Pak Dadang melakukan kecurangan di Chess-com berdasarkan dari statistik yang tidak normal," Ali menjelaskan.
"Namun, pihak kami tetap bersikeras mengatakan bahwa Pak Dadang tidak pernah berbuat curang. Semua data statistik yang tidak normal itu hanyalah kesalahpahaman yang terjadi," ujarnya.
Ali mengatakan sulit untuk menjelaskan keanehan statistik tersebut jika hanya secara tertulis dan tidak bertemu dengan Pak Dadang langsung. Untuk itu, ia berharap pihak bisa berkomunikasi secara langsung dengan PB Percasi.
"Pihak kami berharap ada pihak Percasi yang bisa datang ke rumah kami, dan Pak Dadang akan menjelaskan semua itu hingga tuntas, dan semua kisruh ini bisa terselesaikan," kata pria berusia 25 tahun ini.
Menyoal ada rencana untuk jemput bola ke pihak terkait, menurut Ali sulit.
"Masalahnya ada di bapak saya sendiri. Soalnya bapak benar-benar capek dan angkat tangan dengan kasus ini. Jadi saya juga bingung supaya bapak mau bicara dan satu-satunya cara untuk tuntas ya dengan pihak Percasi mau datang," Ali menegaskan.
Lihat juga video 'Gadis Cilik Indonesia Jadi Juara Dunia Catur':