Menpora Zainudin Amali menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Selasa (23/3/2021). Grand Design atau Desain Besar Olahraga Nasional menjadi pembahasan.
Grand Design olahraga nasional disusun setelah adanya arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mereview kembali pola pembinaan olahraga sehingga dapat meningkatkan prestasi olahraga nasional. Ada juga pembahasan dampak pemotongan anggaran APBN tahun 2021 serta insiden yang menimpa Tim Indonesia di All England 2021.
"Kemudian kami mendesain desain tentang olahraga nasional. Tentu bukan kami sendiri tetapi kami bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, melibatkan para Pakar, para Guru Besar, Akademisi dan Praktisi Olahraga. Setelah itu dilakukan uji publik di beberapa kota dan beberapa perguruan tinggi," kata Amali dalam rilis Kemenpora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menpora Amali menegaskan bahwa tidak ada jalan pintas dalam meraih prestasi. Ia pun mengutip pernyataan seorang pakar dan guru besar Anders Ericsson yang menyebutkan dibutuhkan waktu minimum 10 tahun atau 10000 jam latihan untuk mengantarkan atlet menuju podium internasional.
Oleh karena demikian, pembinaan atlet jangka panjang disebut Amali menjadi kunci untuk meraih prestasi di tingkat dunia dan itu merupakan sebuah investasi.
"Ini adalah investasi investasi negara untuk pembangunan sumber daya manusia serta mengangkat harkat dan martabat bangsa di tingkat Internasional," ujar Amali.
"Hanya ada dua peristiwa dimana lagu Indonesia Raya dan bendera merah putih dikibarkan yakni ketika kunjungan presiden atau kepala negara ke luar negeri dan yang kedua ketika atlet kita mendapatkan prestasi medali emas. Jadi olahraga ini merupakan upaya kita untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa," ucapnya.
Dibahas juga tingkat partisipasi masyarakat dalam berolahraga. Dalam Grand Design Kemenpora, diharapkan tingkat partisipasi masyarakat bisa meningkat.
"Masih sangat rendah contoh yang paling sederhana rata-rata langkah kaki orang Indonesia per hari itu hanya 3513 langkah. Data hasil riset atau penelitian dan perguruan tinggi minimum langkah yang diharapkan untuk supaya orang menjadi bugar itu 7 ribu-10 ribu," tutur Amali soal partisipasi masyarakat berolahraga.
Dengan meningkatnya partisipasi masyarakat, diharapkan itu bisa mendongkrak prestasi Indonesia di pentas Olimpiade. Selama ini Indonesia belum benar-benar berprestasi di Olimpiade.
"Targetnya bisa peringkat 5 besar OlImpiade 2044, peringkat 5 besar para olimpiade 2044. Masih sangat jauh tapi kita harus optimis rencana induk kita atau master plan peningkatan prestasi olahraga sebagaimana yang telah kita canangkan tadi bahwa 2032 kita harus masuk di posisi 10 besar dan itu tentu kita harus benar-benar memetakan mana cabang-cabang olahraga yang memungkinkan untuk bisa mencapai keinginan itu," ucapnya mengakhiri.
Lihat juga video 'Persib-Bali United Siap Disanksi Jika Bawa Suporter di Piala Menpora':