Indonesia Borong Lima Emas di Kejuaraan Dunia Kempo

Indonesia Borong Lima Emas di Kejuaraan Dunia Kempo

Mohammad Resha Pratama - Sport
Senin, 05 Apr 2021 23:29 WIB
Medali emas hard kata putra Ku 16-18 tahun, M Salahuddin Kevin Santosa asal Jawa Timur
Indonesia meraih lima medali di Kejuaraan Dunia Kempo Virtual 2021 (dok.Porkemi)
Jakarta -

Tim Kempo Indonesia menorehkan prestasi apik di Kejuaraan Dunia Kempo Virtual 2021. Merah-Putih membawa pulang lima emas.

IKF (Federasi Kempo Internasional) mengadakan E-Kempo IKF World Championship 2021, yakni kejuaraan kempo internasional yang dihelat secara virtual pada 2-3 April. Ini jadi edisi kedua setelah tahun lalu yang diselenggarakan secara virtual karena pandemi virus corona.

Kompetisi ini mempertandingkan dua divisi utama, yaitu kata dan weapon kata. Setiap divisi kembali dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hard dan soft.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prosedur untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini adalah dengan mengirimkan rekaman video saat atlet memperagakan gerakan kata, dan video tersebut akan dinilai oleh tiga orang juri. Untuk memastikan penilaian yang adil, juri tidak boleh menilai atlet dari negara yang sama. Video yang dikirimkan pun harus merupakan satu video utuh dan tidak boleh diedit.

Nah, Indonesia sebagai salah satu pesertanya meraih hasil apik. Dari 36 nomor kata yang dipertandingkan, Indonesia turun di 28 nomor untuk merebut total 16 medali. Rinciannya adalah lima emas, enam perak, dan lima perunggu.

ADVERTISEMENT

Hasil ini merupakan peningkatan karena dalam kejuaraan pertama, Indonesia hanya mendapatkan satu medali perak dan satu medali perunggu.

Untuk tahun ini, Indonesia meraih medali di berbagai kategori usia, dari yang paling muda kategori usia 5-7 tahun hingga yang tertua kategori usia di atas 37 tahun. Para peraih medali berasal dari delapan provinsi berbeda.

Peraih lima medali emas ada M Salahudin Kevin Santosa di kategori Kata Hard 16-18 tahun, lalu Andreas Septino Taiwun di Kata Soft 5-7 tahun, lalu Dwi Apriyani di Kata Hard 18-21 tahun, Tuti Narlima di Kata Hard 21-37 tahun, dan Margareta Elrdriani De Ros di Kata Soft 5-7 tahun.

Hal membuat Persatuan Kempo Indonesia (Porkemi) senang karena pembinaan yang dilakukan terbilang berhasil. Sebab mereka sudah mampu melahirkan atlet di berbagai level usia.

"Kami senang karena hal ini menunjukkan pembinaan prestasi olahraga kempo telah merata dan tidak hanya terpusat di Jakarta. Meski baru berusia dua tahun, Porkemi telah berkembang dan ada di 24 provinsi dengan lebih dari 100 graha, dan lebih dari 2.500 anggota. Tapi bukan jumlah anggota yang kami kejar karena kami mementingkan kualitas," ujar Ketua Dewan Pengawas dan Pertimbangan Anggota Porkemi, Timbul Thomas Lubis, SH., L.L.M, dalam rilis kepada detikSport.

Medali emas hard kata putra Ku 16-18 tahun, M Salahuddin Kevin Santosa asal Jawa TimurHasil E-Kempo IKF World Championship 2021 Foto: dok.Porkemi

Porkemi berencana untuk melaporkan hasil yang diraih atlet kempo Indonesia dalam kejuaraan dunia kempo virtual ini kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam waktu dekat. Dia berharap Kempo suatu saat bisa dipertandingkan di Olimpiade.

Timbul menambahkan Porkemi sudah mendapat persetujuan dari IKF untuk menggelar Kejuaraan Asia pertama pada tahun 2022 atau 2023. Jika kompetisi tingkat Asia berhasil digelar maka target berikutnya adalah masuk multievent Asia.

"Coba bayangkan jika kempo masuk Olimpiade. Indonesia bisa mendapat medali dari kempo karena yang dipertandingkan di Olimpiade adalah shorinji kempo tradisional, bukan weapon kata, ditambah sinkronisasi dan embu. Kami akan menjelaskan kepada Komite Olimpiade Indonesia dan pemerintah bahwa kempo adalah salah satu cabang olahraga yang harus didukung untuk masuk ke Olimpiade karena lebih cepat," papar Timbul.

Simak juga 'Usai Crash, Pembalap Indonesia Gresini Malah Berantem di Lintasan':

[Gambas:Video 20detik]



(mrp/ran)

Hide Ads