Chef de Mission (CdM) Olimpiade Indonesia Rosan P. Roeslani berjanji akan memberi fasilitas penerbangan kelas bisnis ke atlet untuk pergi ke Tokyo.
Hal itu diungkapkan oleh Rosan karena menilai tidak memungkinkan menggunakan carter pesawat. Jadwal keberangkatan cabang olahraga yang berbeda menjadi alasannya.
"Seperti bulutangkis itu rencananya berangkat 7 Juli karena mereka ingin training camp dulu di sana. Angkat besi juga akan seperti itu," kata Rosan kepada detikSport, Rabu (28/4/20210).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang tidak bisa disatukan dalam satu pesawat (semisal carter) dan tidak memungkinkan juga menyewa karena cabor sudah mempunyai jadwal TC sendiri," kata dia menambahkan.
Meskipun begitu, Rosan menjanjikan para atlet bisa mendapatkan fasilitas terbaik saat terbang ke Tokyo.
"Kami akan naikkan ke kelas bisnis supaya atlet tidak lelah. Apalagi perjalanan bisnis juga panjang selama tujuh jam non-stop," katanya.
Menyoal anggarannya bertolak ke Olimpiade 2020, Rosan yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) ini akan menunggu Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Kemenpora telah menyediakan anggaran sekitar Rp 30 miliar untuk kontingen Indonesia. Jumlah itu sudah menghitung biaya pesawat namun dengan perhitungan tiket kelas ekonomi.
Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto membuka peluang jika ada permintaan. Hanya memang harus dikonsultasikan lebih dulu oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) untuk menghindari kesalahan dan temuan di kemudian hari.
"Belum tahu (anggarannya). Kami menunggu KOI," tegas Rosan.
Dalam penyelenggaraan Olimpiade di Tokyo, 23 Juli-8 Agustus mendatang ini, Indonesia telah memastikan empat tiket Olimpiade. Dua nomor dari cabang panahan disiplin cabang recurve perorangan. Cabang atletik melalui sprinter Lalu Muhammad Zohri, serta menembak oleh Vidya Rafika Rahmatan Toyyiban (50m rifle 3 position putri).
Sementara itu, angkat besi juga telah mengamankan dua lifternya meskipun belum ada pengumuman resmi dari International Weightlifting Federation (IWF). Sebab penutupan kualifikasi berakhir Mei. Mereka ialah Eko Yuli Irawan (61 kg putra) dan Windy Cantika (49 kg putri).
Begitu pula dengan bulutangkis yang sudah mengamankan tujuh wakil potensialnya menuju Tokyo. Ketujuh wakil Indonesia itu yaitu tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, serta ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Selanjutnya juga ada, ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Merah-Putih masih berpeluang menambah wakil-wakil di Olimpiade 2020.
Baca juga: KOI Target Dua Emas di Olimpiade Tokyo |
Simak video 'Melihat Pawai Obor Olimpiade Tokyo 2021 di Tengah Pandemi':