Tim nasional karate akan berjuang di 2021 Karate 1-Premier League Lisbon guna merebut poin Olimpiade 2020 Tokyo. Ada empat karateka yang dikirim.
Mereka ialah Ahmad Zigi Zaresta Yuda (kata), Cok Istri Agung Sanistyarani (kumite -55kg), Ceyco Georgia Zefanya (kumite -68 kg), dan Daniel Hutapea (kumite +84 kg). Karateka-karateka andalan Indonesia itu akan bertanding mulai 30 April sampai 2 Mei di Lisbon, Portugal.
Adapun ajang ini merupakan turnamen untuk menambah poin kualifikasi Olimpiade Tokyo. Atlet yang bisa ikut pun hanya karateka berperingkat top 100.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ajang ini merupakan rangkaian untuk atlet mendapatkan nilai lolos Olimpiade. Setelah itu masih ada satu lagi ajang pra Olimpiade di Prancis, 11-13 Juni mendatang," kata manajer pelatnas karate, Sapriadi, kepada detikSport, Rabu (28/4/2021).
Sapriadi menjelaskan, ini kali pertama keempat atletnya tampil di ajang internasional sejak terakhir kali bertanding di SEA Games 2019 Manila. Ia pun berharap melalui kejuaraan liga premier ini, karate Indonesia bisa mendapatkan hasil terbaik.
"Saya menargetkan mereka juara. Kita harus optimistis dengan persiapan yang sudah kita jalani enam bulan sebelumnya di Bali," ujarnya.
Pasalnya, dengan meraih juara maka peringkat dunia mereka juga diprediksi bakal meningkat. Sejauh ini, peringkat dunia terbaik atletnya diisi oleh Choki, sapaan karib Cok Istri Agung Sanistyarani. Ia menempati ranking 17 dunia. Disusul Ceyco di peringkat 28 dunia.
"Karena untuk lolos ke Olimpiade itu harus top delapan dunia. Saya berharap atlet-atlet ini bisa tampil di sana, makanya saya berusaha mencari cara agar mereka bisa menambah poin. Selain itu, dengan banyak bertanding semakin bagus. Tidak hanya pengalaman, secara teknik mereka juga bisa mempertajam kemampuannya," dia menjelaskan.
Baca juga: KOI Target Dua Emas di Olimpiade Tokyo |
Lebih lanjut, Sapriadi yang merupakan Wakil Sekretaris Jenderal PB FORKI ini, menyebut selama ini atletnya selalu teradang oleh karateka-karateka dari Iran, Turki, dan Prancis. Namun, di turnamen ini karateka yang sudah lolos diprediksi tidak tampil sehingga peluang Indonesia untuk menang terbuka lebar.
"Mungkin ada dua sampai tiga seat (tiket lagi) yang diperebutkan dan kita berpeluang untuk ambil kesempatan itu. Kita harus optimistis jangan pesimistis," ujarnya.
(mcy/aff)