Lalu Muhammad Zohri, manusia tercepat di Asia Tenggara, gagal melejit di test event Olimpiade Tokyo 2020. Pelatihnya, Eni Nuraini, memberi penjelasan.
Zohri menjalani lomba di Stadium Olympic, Tokyo, pada hari Minggu (9/5/2021). Ia membukukan waktu 10,34 detik untuk babak pertama nomor 100 meter putra. Namun, di final catatannya menurun menjadi 10,45 detik.
Hasil itu membuat Zohri hanya mampu finis di urutan ketujuh dari delapan pelari lainnya. Pelatih nasional PB PASI, Eni Nuraini, mengatakan hasil Zohri sebenarnya sudah bagus. Terlebih lomba ini jadi penampilan perdananya sejak 1,5 tahun lalu Zohri tanpa ada mengikuti kejuaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir kali, sprinter asal Lombok itu tampil di Kejuaraan Dunia Atletik pada Oktober 2019. Saat itu, ia mencatatkan waktu 10,36 detik dan terhenti di babak penyisihan. Selain itu, Zohri juga sempat mengalami cedera lutut kanan yang membuatnya harus dari awal lagi memulai program latihan.
"Kalau untuk saat ini, pasca-cedera, sudah bagus itu. Cuma untuk ke depannya pasti masih banyak yang harus diperbaiki, karena dalam latihan pasti banyak yang kurang," kata Eni kepada detikSport, Senin (10/5/2021).
Dalam video yang diunggah PB PASI dalam akun Instagram-nya, Zohri sejatinya bersaing ketat dengan pelari Shuhei Tada (Jepang) dan Ryuichiro Sakai saat start.
Namun, menjelang finis, Zohri kemudian tertinggal jauh dari Justin Gatlin (Amerika Serikat) dan Tada. Keduanya menempati peringkat pertama dan kedua dengan catatan waktu 10,24 detik dan 10,26 detik.
"Yang kelihatan pada lomba kemarin itu daya tahan kecepatannya masih kurang. Start block sudah bagus. Dia ketinggalan di beberapa meter terakhir, dekat finis, sekitar 20 meter. Jadi memang daya tahan kecepatannya yang masih kurang karena saat latihan juga belum banyak," dia menjelaskan.
Eni juga mengapresiasi hasil Zohri di babak pertama yang menurutnya sesuai prediksi awal, meskipun hasil akhir di final belum maksimal.
"Sebenarnya kalau Zohri bisa mencatatkan waktu yang sama dengan saat di heat sudah bagus. Makanya, kita tidak tahu ada (kendala) apa. Tapi hasil evaluasi sementara melihat video ya dari daya tahan dan 20 meter terakhir kelihatan Zohri agak ngotot. Kalau sudah begitu biasanya teknik sudah tidak benar," kata pelatih terbaik Asia 2019 versi Asosiasi Atletik Asia (AAA) ini.
"Padahal, ngotot itu malah semakin pelan berlarinya, bukan tambah cepat. Sebab, teknik berlari itu mempengaruhi juga," ujarnya.
Simak juga 'Kata Zohri Usai Masuk Majalah Forbes':