Federasi Hoki Internasional (FIH) telah menuntaskan kongres yang ke-47. Dr Narinder Dhruv Batra kembali terpilih sebagai pemimpin FIH dan menetapkan Federasi Hoki Indonesia (FHI) sebagai Provisional Member.
Kongres FIH berlangsung virtual pada akhir pekan lalu. Keanggotaan Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (PHSI) di internasional pun digeser oleh FHI yang disahkan oleh FIH.
Praktis keputusan kongres FIH tersebut menjadikan FHI sebagai satu-satunya organisasi Hoki di Indonesia yang diakui oleh FIH sekaligus menggeser keanggotaan Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (PHSI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulilah FHI akhirnya diputuskan menjadi Provisional Member dalam Kongres FIH yang digelar secara virtual, Sabtu (22/5). Keputusan Kongres itu menjadikan FHI sebagai satu-satunya organisasi Hoki di Indonesia yang menjadi anggota FIH," kata Ketua Umum PP FHI, Brigjen TNI Yus Adi Kamrullah di Function Hall Menara Olahraga Senayan Lantai 16 Gedung FX Senayan Jakarta, Senin (24/5).
Keabsahan FHI kini sudah lengkap karena sebelumnya sudah tercatat sebagai anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) dan mendapat pengakuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"PP FHI juga mengucapkan terima kasih atas dukungan KOI/NOC Indonesia, KONI Pusat dan Kemenpora yang telah memberikan dukungan sehingga bisa diterima FIH," sambungnya.
Timnas Hoki Indonesia sempat tidak diperkenankan tampil di SEA Games Manila 2019. Hal itu dikarenakan Federasi Hoki Asia (AHF) menganggap ada masalah dualisme kepengurusan antara FHI dan PHSI.
Pelatih bersertifikat Federasi Hoki Internasional (FIH), Muhammad Dhaarma Raj Abdullah, mengaku senang ditunjuk sebagai Direktur Teknik Tim Nasional (Timnas) Hoki Indonesia. Dia siap menjawab tantangan untuk meningkatkan peringkat Timnas Hoki Indonesia di Asia maupun dunia.
"Saya siap menjalankan tugas sebagai Direktur Timnas Hoki Indonesia. Saya akan berusaha menaikkan peringkat Indonesia di Asia dan dunia," kata Dhaarma Raj Abdullah.
(ran/pur)